SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (Freepik)

Solopos.com, SOLO—Dana Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS) 2021 naik menjadi Rp225.000 per anak bagi siswa SD dan Rp300.000 per anak bagi siswa SMP.

Pada 2020, nilai BPMKS ini senilai Rp170.000 bagi siswa SD dan Rp200.000 bagi siswa SMP.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo Etty Retnowati saat rapat koordinasi (rakor) dalam jaringan (daring) tentang Kebijakan Pendidikan dan Persiapan Pembelajaran Siswa Semester Genap 2020/2021, pekan lalu.

“BPMKS ini pada 2021 naik. Untuk siswa SD yang tadinya Rp170.000 per anak menjadi Rp225.000 dan untuk siswa SMP dari Rp200.000 menjadi Rp300.000,” ujar Etty.

Ia berharap realisasi penyaluran bantuan ini selesai maksimal bulan Juli. Saat itu diharapkan pula pihaknya dapat mengajukan tambahan anggaran, baik untuk siswa baru jalur afirmasi maupun untuk mengembalikan nilai bantuan ke nominal sebelumnya.

Perempuan Asal Ende Ini Kaget Namanya Masuk Dalam Manifest Korban Sriwijaya Air, Kok Bisa?

Untuk diketahui, pada 2019 BPMKS yang diberikan bagi siswa SD senilai Rp450.000 per anak dan untuk siswa SMP Rp600.000 per anak. Pada 2020 nilai BPMKS berkurang karena ada refocusing anggaran oleh pemerintah untuk penanganan Covid-19.

“Rencana BPMKS selesai realisasi maksimal Juli sebelum kelulusan siswa dengan harapan pada semester II nanti dapat dilakukan pengajuan tambahan anggaran baik untuk siswa baru afirmasi maupun untuk mengembalikan nominal bantuan sebelum masa pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Untuk realisasi BPMKS 2020 sendiri mencapai 99,48% dari nilai anggaran sekitar Rp3,584 miliar.

Memberi Manfaat

Sementara itu, BPMKS selama ini dirasakan telah memberi manfaat bagi 20.000 siswa afirmasi/keluarga miskin SD dan SMP sehingga terus digulirkan. Bantuan ini digunakan untuk membeli berbagai keperluan sekolah mereka.

Ia menambahkan, teknis penyaluran BPMKS 2020 ini terjadi penyesuaian dibandingkan 2019 akibat situasi pandemi Covid-19. Sebelum pandemi Covid-19, penyaluran dilakukan dengan transaksi nontunai berbasis kartu elektronik dan belanja langsung.

Tahu Dan Tempe Langka Di Pasaran, Ini 7 Rekomendasi Sumber Protein Penggantinya

Pada saat pandemi Covid-19, penyaluran dilakukan dengan pembelanjaan barang oleh siswa secara online berbasis virtual account di 30 toko khusus yang ditunjuk sebagai mitra. Selanjutnya oleh toko barang tersebut dikirim ke sekolah dan didistribusikan kepada masing-masing siswa sesuai pembelanjaan.

“Dalam masa pandemi Covid-19 ini skema pembelian keperluan dilakukan oleh siswa/orang tua secara online. Ini bertujuan mengurangi kerumunan sebagai dukungan kepada pemerintah dalam upaya pencegahan kerumunan yang menimbulkan risiko paparan Covid-19,” ujar Etty.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya