Indah Septiyaning Wardani / Kaled Hasby Ashshidiqy | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Umat muslim Karanganyar menggelar aksi demo terkait penistaan agama Islam atas pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di depan Masjid Agung Madaniyah pada Jumat (22/12/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)
Solopos.com, KARANGANYAR — Puluhan umat muslim yang tergabung dalam Laskar Umat Islam Karanganyar (Lakik) menggeruduk Mapolres setempat pada Jumat (22/12/2023). Mereka melaporkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang diduga telah menistakan atau melecehkan agama islam.
Hal ini terkait dengan pernyataan Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang, Selasa (19/12/2023).
Dalam video yang viral di media sosial (medsos), Zulhas mengatakan saat ini ada perubahan perilaku sebagian orang saat melakukan salat. Gerakan salat mengalami perubahan dengan tidak lagi menyebutkan Amin setelah pembacaan Surat Al-Fatihah dan takhiyatul akhir tidak lagi menggerakan satu jari, melainkan sudah dua jari.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, puluhan anggota ormas Islam ini berkumpul di Masjid Agung Madaniyah Karanganyar selepas salat Jumat. Mereka sempat menggelar orasi di depan masjid agung tersebut.
“Kami umat muslim di Karanganyar sangat kecewa dengan pernyataan Zulkifli Hasan. Kami menuntut polisi menangkap Zulkifli Hasan yang jelas menistakan agama Islam,” kata Koordinator Aksi, Mulyono, dalam orasinya kepada Solopos.com.
Selepas orasi, mereka melanjutkan konvoi ke Mapolres Karanganyar. Didampingi Ketua Peradi yang juga Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Karanganyar, Kadi Sukarna, mereka resmi melaporkan Zulhas ke Polres Karanganyar. Zulhas dinilai melanggar Pasal 156a KUHP tentang penodaan terhadap suatu agama Islam terhadap tata cara salat rukun Islam dan sunah salat.
Kedatangan mereka ditemui langsung Kasatreskim Polres Karanganyar AKP Setiyanto. Hingga kini pertemuan masih berlangsung di ruang Kasatreskim.