SOLOPOS.COM - Ketua Tim Penggerak dan Pemberdayaan Keluarga (TP PKK) Kota Solo Selvi Ananda menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional 2023 di Solo Safari, Sabtu (29/7/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Istri calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda, deg-degan selama menyaksikan debat cawapres yang digelar Komisi Pemilihan Umum di Jakarta Convention Center, Minggu (21/1/2024) malam.

Ihwal Selvi Ananda yang deg-degan menyaksikan debat icawapres tu terlihat pada unggahan reels akun Instagram istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Arumi Bachsin @arumibachsin_94, Minggu malam. Arumi mengenakan pakaian bernuansa biru bersama Selvi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Ibu izin mau tanya, deg-degannya masih kayak yang tadi gak?” tanya Arumi kepada Selvi Ananda.

Selvi pun menjawab perasaan deg-degan sudah berkurang sambil tersenyum kepada Arumi. “Berkurang ya berkurang,” jelas Selvi. Selvi menyatakan berdoa saat menyaksikan suaminya mengikuti debat calon wakil presiden.

Berbeda dengan Selvi, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga adik Gibran, Kaesang Pangarep, menjelaskan tidak merasa deg-degan. Kaesang menjelaskan tidak merasa deg-degan karena bukan dia yang debat.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Arumi Bachsin (@arumibachsin_94)

Adapun dalam debat Minggu malam, tiga kandidat cawapres memiliki pandangan yang senada tentang transisi energi hijau. Hal itu disampaikan dalam sesi kedua Debat Cawapres 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center, Minggu (21/1/2024).

Gibran menjelaskan kebijakan pembangunan rendah karbon yang berkeadilan harus dilakukan dengan menghentikan ketergantungan terhadap energi fosil. Sejumlah hal yang menjadi tantangan adalah menyeimbangan pengembangan sektor industri dengan menjaga kelestarian lingkungan alam sekitarnya.

Sementara itu, cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, dan cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, melihat masih ada masalah dalam pengelolaan karbon. Mahfud mengatakan kebijakan tentang pengelolaan limbah karbon belum diterapkan dengan maksimal.

Sedangkan Muhaimin Iskandar menilai pemerintah belum serius berkomitmen mengatasi soal karbon.

“Memang pajak karbon salah satu yang paling penting dipersiapkan pada transisi EBT. Sayangnya komitmen pemerintah tidak serius. Penundaan implementasi pajak karbon dilakukan pemerintah. Jadi, apanya yang dilanjutkan? Semua kebijakan itu yang harus diterapkan dan dilakukan secepatnya,” kata Muhaimin Iskandar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya