SOLOPOS.COM - Lambang Nahdlatul Ulama (NU). (www.maarif-nu.or.id)

Sragen bakal menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) NU Care-Lazisnu 2018.

Solopos.com, SRAGEN—Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sragen akan menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) NU Care-Lazisnu 2018 pada Senin-Rabu (29-31/1/2018) mendatang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Rakornas yang akan digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Walisongo, Karangmalang, ini bakal diikuti 300 delegasi dari PC Lazisnu se Indonesia. (baca: NU Siapkan Rp80 Miliar untuk Bangun Rumah Sakit di Sumberlawang Sragen)

Ketua Tanfidziah PCNU Sragen, Makruf Islamudin, mengatakan terpilihnya Sragen sebagai tuan rumah Rakornas III lantaran kinerjanya yang dinilai cukup baik.

“Kami dinilai berhasil melaksanakan hasil Rakornas II di Sukabumi dengan baik. Bahkan kami dibilang bisa menjadi percontohan nasional,” tuturnya, kepada wartawan, Kamis (26/1/2018).

Menurutnya, salah poin lebih PCNU Sragen, yakni adanya program penggalangan koin NU. Apalagi saat ini dana yang terkumpul lebih dari Rp5 miliar.

“Alhamdulillah dana sebanyak itu terkumpul dalam waktu setahun sejak dicanangkan,” imbuhnya.

Dana yang terkumpul dari program koin NU lantas digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan dan usaha organisasi. Konsep koin NU menurut Makruf sesuai dengan kondisi organisasi NU. Ia berharap program koin NU bisa diadopsi oleh PCNU cabang lain.

Dia menjelaskan konsep gerakan koin NU adalah membuat sistem dan manajemen yang baik dalam menggalang infak warga nahdliyin. Teknisnya dengan membuat kotak khusus infak.

Kotak bercat warna hijau itu diproduksi secara massal lalu dibagikan kepada warga nahdliyin. Setiap satu keluarga nahdliyin dititipi satu kotak infak tersebut.

“Yang berinfak boleh siapa saja, dan seikhlasnya. Saya juga minta agar diniati, lantaran sedekah itu semoga diberi kesehatan, utang lunas, atau semoga cita-citanya terkabul,” ungkapnya.

Saat ini PCNU Sragen telah menyebar 41.449 buah kotak infak di 20 wilayah kecamatan. Secara berkala dana yang terhimpun dibuka, lalu digunakan membiayai berbagai kegiatan organisasi.

Seperti membangun gedung atau beli tanah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), dan program pengurus ranting NU yang merupakan struktur tingkat desa/kelurahan.

“Kurun waktu tertentu kotak dibuka, bisa 10 hari sekali. Dari dana yang terhimpun di MWCNU, 20% disetorkan ke PCNU, sisanya untuk MWCNU dan ranting,” tutur dia.

Direktur Fundraising NU Care-lazisnu, Nur Rohman, menilai gerakan koin NU Sragen akan diadopsi di tingkat nasional. Dana yang terhimpun tak hanya untuk kebutuhan internal NU.

Kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan umum lainnya juga menjadi sasaran kegiatan dari dana itu.

“Tujuannya memang untuk kemanusiaan. Tak hanya warga NU, tapi umat manusia,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya