SOLOPOS.COM - Acara Nunggak Semi di Candi Cetho Karanganyar (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR – Acara Nunggak Semi Leluhur Bhineka Tunggal Ika dan Umbul Donga Pusaka Cahyo Buwono, Selasa (19/11/2013) digelar di Candi Cetho, Karanganyar.

Rombongan Bawa Rasa Tosan Aji Soedjatmoko mengikuti ritual Nunggak Semi  di Candi Cetho yang berlokasi sekitar 1.496 meter di atas permukaan laut. Kegiatan yang melibatkan kalangan budayawan, seniman dan pemuka agama Hindu di kawasan Soloraya tersebut dimulai pukul 10.00 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Begitu tiba di halaman Arca Phallus, rombongan meletakkan uba rampe sesajian. Selanjutnya, mereka memanjatkan doa dan puji-pujian yang dipandu sesepuh Lawu Arta. Acara yang berlangsung kurang dari satu jam itu diselenggarakan oleh Forum Bawa Rasa Tosan Aji Soedjatmoko.

Upacara ini digelar karena melihat berbagai fenomena kehidupan yang muncul di Tanah Air. Di antaranya, semakin moncernya kepemimpinan Jokowi yang saat ini menjadi Gubernur DKI.  Pusaka keris bernama Cahyo Buwono yang baru saja dibersihkan di upacara sakral itu bakal diberikan kepada Jokowi.

Saat ini, sosok kepemimpinan Jokowi sangat dibutuhkan untuk memperbaiki berbagai persoalan bangsa. Pembuatan keris itu dilakukan dalam satu tahun terakhir melalui adheg-adheg pusaka nusantara.

Jokowi dianggap sosok yang dapat menerapkan konsep manunggaling kawulo gusti dalam kehidupan nyata. Jokowi diharapkan dapat menjadi pelita di dunia. Selain itu, acara yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara itu juga diperuntukkan untuk mendoakan Keraton Solo agar terhindar dari ontran-ontran yang terjadi.

Sebagaimana diketahui, Keraton Solo yang memiliki dua raja, Hangabehi dan Tedjo Wulan sering dilanda masalah internal. “Yang terakhir, acara ini sebagai wujud syukur kami karena karunia alam semesta. Bulan Sura seperti ini, menjadi momentum yang pas untuk wawas diri dan bersyukur,” kata Ketua Paguyuban Bowo Rasa Tosan Aji, I.A. Joko S. saat ditemui wartawan di Candi Cetho, Selasa (19/11/2013).

Menjelang akhir acara, suara merdu alat musik seruling dan djembe yang dimainkan kawula muda menjadikan acara ini sedikit meriah. Kali ini, sekumpulan anak-anak muda menunjukkan kemampuan menari di hadapan pengunjung.

Di bagian lain, Candi Cetho yang menjadi lokasi Gerebeg Lawu di bulan Sura juga menampilkan tari reog dan berbagai kesenian dan budaya Jawa lainnya.

“Saya sangat suka dengan budaya Jawa. Termasuk melihat acara saat ini. Sejak setahun lalu, saya sengaja datang ke Solo untuk mempelajari budaya Jawa seperti ini,” kata mahasiswi asal Hongaria, Nora, 28.

Pengelola Candi Cetho, Harsono, menjelaskan Gerebeg Lawu yang berlangsung di bulan Sura ini termasuk dalam agenda tahunan. Acara yang menampilkan seni dan budaya itu memang menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik domestik dan mancanegara. “Dalam Gerebeg Lawu ini, biasanya ada kegiatan bernuansa, budaya, seni dan upacara keagamaan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya