SOLOPOS.COM - Sri Handayani, 52, pembersih makam di Permakaman Lom Manis, Kampung Sanggrahan, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/ Kabupaten Wonogiri. Foto diambil Jumat (11/3/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Seorang pembersih makam di Permakaman Lom Manis, Kampung Sanggrahan, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/ Kabupaten Wonogiri, Sri Handayani, 52, mendapat berkah dari tradisi nyadran menjelang Ramadan. Suasana nyadran di Wonogiri mulai ramai pada Minggu (6/3/2022) lalu.

“Karena yang dimakamkan di sini termasuk dari kalangan orang-orang besar [pejabat], jadi ya cukup banyak yang datang dan berasal dari berbagai daerah,” ucapnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sebagai pembersih makam, momen itu menjadi ladang meraup penghasilan dari pemberian peziarah. Sri mengaku dalam satu bulan saat tradisi nyadran, penghasilan sebagai pembersih makam bisa mencukupi kebutuhan selama satu tahun ke depan.

Baca Juga: Misteri Makam Kuno di Wonogiri, Antara Belanda dan China Peranakan

“Alhamdulillah, pokoknya ada saja rezekinya di samping ada usaha lainnya,” ucap Sri. Meski demikian, saat disinggung kisaran angka penghasilan yang diterima dari peziarah yang datang, Sri tak berterus terang.

Ia juga bercerita saat pandemi Covid-19 sempat ada kebijakan penutupan permakaman di Kabupaten Wonogiri. Tapi hal itu tak berlaku di Permakaman Lom Manis, tempat Sri bekerja.

“Jadi kalau ada keluarga yang datang atau sudah punya nomor HP juru kuncinya, tinggal menghubungi saja lalu langsung datang,” ujar Sri.

Baca Juga: Kisah Pahlawan Tak Dikenal di Taman Makam Pahlawan Wonogiri

Namun, dia tak memungkiri ada penurunan jumlah peziarah yang mendatangi kuburan saudaranya, dibanding waktu-waktu sebelum pandemi Covid-19. Hal itu juga berlaku ketika tradisi nyadran.

Ia menambahkan, selain tradisi nyadran yang berlangsung sebelum Ramadan, ramainya peziarah juga terjadi sewaktu menjelang Idulfitri, tepatnya mulai hari ke-21 Ramadan atau disebut selikuran. Ditambah, pada waktu sesudah Idulfitri atau tepatnya mulai Syawal.

Hal itu membuat Sri betah bekerja sebagai pembersih makam, yang sudah digelutinya hampir 10 tahun silam. Selain karena ia juga merupakan keturunan dari juru kunci di Permakaman Lom Manis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya