SOLOPOS.COM - Warga Sruni nyadran bersama, Kamis (5/7/2012), di permakaman Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali. (Istimewa)


Warga Sruni nyadran di permakaman Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali, Kamis (5/7/2012). (Istimewa)

MUSUK–Ratusan warga Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Boyolali mengikuti tradisi nyadran di permakaman umum Dukuh Mlambong, desa setempat, Kamis (5/7/2012).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, ratusan warga itu berasal dari RW 004 dan RW 005, Desa Sruni.  Mereka datang ke lokasi dengan membawa berbagai bentuk makanan dan buah-buahan.

Salah seorang warga setempat, Aji, 34, mengatakan bekal itu dimakan oleh warga sendiri di sela-sela rangkaian acara nyadran. Dia mengatakan nyadran adalah ziarah. “Ini sudah tradisi sejak nenek moyang. Makanan dibawa untuk kondangan lalu ya dimakan sendiri. Intinya mendoakan leluhur agar mendapat tempat layak,” katanya kepada Solopos.com, sesaat setelah acara Nyadran berakhir, sekitar pukul 12.00 WIB.

Bekal makanan, lanjut dia, juga dibawa sebagai bentuk syukur atas rejeki yang diterima. Warga juga saling bertukar dan mencicipi bekal makanan dalam acara itu. Tradisi ini,  dijelaskan Aji, menjadi agenda rutin setiap menjelang bulan puasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya