Soloraya
Selasa, 13 Desember 2022 - 16:58 WIB

Nyaris Diterjang Tol, Lingga Patok Tugu Manten di Klaten Ini bakal Dipagari

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja menggali tanah di sekitar lokasi lingga patok di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Selasa (13/12/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Batu lingga patok yang merupakan objek diduga cagar budaya (ODCB) di area persawahan Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom nyaris diterjang proyek tol Solo-Jogja. Sebagai bentuk pelestarian, pemerintah desa setempat memagari batu lingga patok tersebut.

Batu lingga patok itu berada di area persawahan di tepi ruas jalan penghubung antar kampung. Lingga patok itu memilik bentuk kubus pada bagian dasar, kemudian segi delapan, dan bagian atas berbentuk silinder. Total tinggi lingga patok itu 98 sentimeter.

Advertisement

Ketinggian itu berdasarkan hasil penggalian yang dilakukan pekerja bersama pemerintah desa, Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar), Polsek Karanganom, serta Komunitas Penggiat Cagar Budaya (KPCB) Klaten, Selasa (13/12/2022). Sebagian batu lingga patok itu sebelumnya terkubur tanah.

Batu lingga itu berjarak sekitar 30 sentimeter dari proyek tol jalan raya Jogja-Solo. Saat ini, proyek pembangunan tol di wilayah Brangkal masih berlangsung.

Advertisement

Batu lingga itu berjarak sekitar 30 sentimeter dari proyek tol jalan raya Jogja-Solo. Saat ini, proyek pembangunan tol di wilayah Brangkal masih berlangsung.

Guna melindungi ODCB yang sudah ada di tempat itu selama berabad-abad, pemerintah desa setempat memberi pagar. Tujuannya sebagai bentuk perlindungan dan pelestarian ODCB yang bakal bersebelahan dengan jalan tol Solo-Jogja.

Baca Juga: Waktu Tempuh 30 Menit, Sopir Truk Ekspedisi bakal Antusias Lewat Tol Solo-Jogja

Advertisement

Hingga akhirnya lokasi rencana pembangunan tol bergeser ke sisi timur dari lokasi batu lingga tersebut.

“Mungkin di lokasi pertama di sana [wilayah di Karanganom] banyak bangunan yang akan diterjang tol akhirnya bergeser,” kata Fauzan saat ditemui di lokasi batu lingga patok, Selasa.

Fauzan menjelaskan oleh warga setempat batu lingga patok itu dikenal dengan nama Tugu Manten. Ada kepercayaan dari sebagian warga setempat dan masih diyakini secara turun temurun soal larangan calon pengantin melintas jalan di dekat batu lingga patok itu. Fauzan tak tahu persis alasan larangan tersebut.

Advertisement

Baca Juga: Jadi Lokasi Rawan Kecelakaan, Celah Median Jalan di Kuncen Klaten Ditutup

Ketua KPCB Klaten, Wisnu Hendrata, mengatakan pemagaran ODCB itu dilakukan pemerintah desa. Dia berharap dari pihak pelaksana proyek tol berhati-hati ketika melakukan penggalian di sekitar kawasan Brangkal. Hal itu dimaksudkan agar tak merusak ODCB yang dimungkinkan masih ada di sekitar kawasan tersebut.

“Kami sudah mengobrol dan memang yang terlihat baru satu batu lingga ini. Spekulasinya memang masih ada peninggalan lain [yang terpendam di dalam tanah]. Untuk memastikan itu memang harus mengerahkan alat GPR [ground penetrating radar]. Seandainya dari GPR didapatkan banyak temuan di dalam tanah, pihak tol harus berhati-hati dengan area ini,” kata Wisnu.

Advertisement

Humas KPCB Klaten, Hari Wahyudi, mengatakan awalnya ODCB di lahan persawahan itu disangka bagian kemuncak candi. Setelah dilakukan penggalian, ternyata batu tersebut merupakan lingga patok.

“Semua disangka kemuncak. Ternyata setelah digali tidak ditemukan struktur lain. Kalau melihatnya saya menduga ini lingga pusat karena memiliki tiga bagian [kubus, segi delapan, dan silinder]. Di sekitar sini ada lingga sejenis tetapi hanya dua bentuk [kubus dan silinder]. Jaraknya ya ratusan meter,” kata Hari.

Baca Juga: Truk Uruk Tol Solo-Jogja Terguling di Ceper Klaten, Tak Ada Korban Jiwa

Hari menjelaskan batu lingga patok itu dimungkinkan merupakan penanda tanah sima atau tanah perdikan. Batu itu diduga berasal dari era Mataram Kuno antara abad ke-8 hingga ke-10.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif