SOLOPOS.COM - Anggota Dishub Sragen, Nur Kholis Darojat, mengenakan kostum adat Papua saat menjadi ketua regu dalam upacara Hari Jadi ke-277 Kabupaten Sragen di Stadion Taruna Sragen, Sabtu (27/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Upacara peringatan Hari Jadi ke-277 Kabupaten Sragen du Stadion Taruna Sragen berjalan dengan khidmat diikuti oleh para ASN di Bumi Sukowati, Sabtu (27/5/2023). Ada yang menarik dari salah satu ketua regu yang memimpin pasukan dalam upacara tersebut.

Dia adalah Nur Kholis Darojat, anggota staf Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen. Penampilan dan keberaniannya memakai baju adat Papua menarik perhatian para peserta upacara. Dari kejauhan, Nur Kholis nyaris telanjang. Ia tidak memakai baju tetapi hanya memakai celana pendek berbahan goni dengan rumbai-rumbai di bawahnya. Di bagian depannya celananya terdapat koteka yang menjulur ke depan sepanjang sekitar setengah meter. Ia serta memakai hiasan kepala berbulu ayam. Nyentrik.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Saya sewa kostum ini di Ngawi, Jawa Timur, biayanya Rp50.000. Sebenarnya ada rumbai-rumbainya lagi tetapi tidak saya pakai,” kata Nur Kholis yang juga anggota staf Pengelola Perparkiran Dishub Sragen saat berbincang dengan Solopos.com.

Tubuhnya dihiasai semacam cat putih. Hiasan itu juga dipakai di bagian muka. “Hiasan tubuh ini seharusnya pakai body painting warna putih. Saya mencari body painting putih se-Kabupaten Sragen tidak ada. Akhirnya, saya pakai cairan kapur sirih atau injet. Saya membeli injet itu di Pasar Bunder Sragen,” kata Nur.

Dia berharap dengan menggunakan cairan injet itu kulitnya tidak gosong. “Ini pakaian adat khas Papua. Tongkat di depan ini juga hiasan, anggap saja koteka,” katanya.

Nur Kholis memakai kostum itu ada bukan tanpa maksud. Pakaian adat Papua itu menurutnya simbol kedamaian. Dia berharap tidak ada lagi pemberontakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di pulau paling timur Indonesia itu. Dia menginginkan Papua damai dan pihak-pihak yang disebut KKB bisa bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tak sedikit ASN yang mengenakan pakaian adat Papua tetapi tidak seekstrem kostum yang dipakai Nur Kholis. Seperti ajudan Bupati Sragen, Sakti, yang juga mengenakan kostum Papua. Tetapi ia tetap menutupi tubuhnya dengan kain. Anggota staf Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Erwin Hanif, juga mengenakan pakaian khas Papua namun ia juga menutupi tubuhnya dengan kaus hitam.

Nur Kholis sebenarnya ingin mengenakan pakaian yang bahannya asli dari Papua. Dia sudah berniat membeli kostum itu secara online tetapi waktunya tidak memungkinkan. Ide memakai kostum adat Papua itu baru muncul pada Kamis (25/5/2023) lalu sehingga kalau pesan pakaian secara online tidak cukup waktunya.

Kostum yang dikenakan Nur Kholis masuk dalam daftar penilaian kostum terbaik dalam peringatan Hari Jadi Sragen. Ada tiga kostum terbaik yang diumumkan di Alun-alun Sasana Langen Putra, Sabtu siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya