Soloraya
Jumat, 21 Oktober 2022 - 15:40 WIB

Obat Sirop Ditarik, B2P2TOOT Tawangmangu Sarankan Kembali ke Herbal

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bawang merah (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR — Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, menyarankan masyarakat menggunakan obat herbal untuk mengatasi penyakit. Saran ini disampaikan di tengah penarikan oabt sirop oleh pemerintah yang ditengarai jadi penyebab maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak.

Penggunaan obat tradisional ini bisa menjadi alternatif pengganti obat kimia. Seperti penggunaan bawang merah, daun pegagan, hingga kunyit yang bisa menurunkan demam pada anak. Penggunaan bawang merah sejak dulu secara turun temurun digunakan untuk meredakan demam pada anak.

Advertisement

“Bawang merah ini bisa dibalurkan ke bagian dada, punggung dan kaki. Saat dibalurkan bisa ditambah dengan minyak kayu putih atau minyak telon,” kata dokter ahli muda B2P2TOOT Tawangmangu, Ulfatunisa, kepada Solopos.com, Jumat (21/10/2022).

Kunyit juga memiliki kandungan anti peradangan atau anti inflamasi yang cukup tinggi. Ulfatunisa mengatakan biasanya demam pada anak terjadi karena peradangan. Dengan mengurangi peradangan yang ditimbulkan secara otomatis suhu tubuh akan menurun.

Baca Juga: Hari Ini! PT Konimex Sukoharjo Hentikan Produksi dan Distribusi Termorex Sirop

Advertisement

“Jadi sebenarnya panas itu kan mekanisme reaksi tubuh untuk melawan penyakit, baik itu virus ataupun bakteri yang masuk. Itu respons tubuh akan membuat sebuah peradangan,” katanya.

Sementara untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dia mengatakan bisa menggunakan jeruk lemon dan madu. Bahan-bahan alternatif ini dapat digunakan untuk mengobati anak demam hingga batuk pilek. Artinya tidak harus mengandalkan obat penurun panas berbahan kimia seperti paracetamol untuk menurunkan demam pada anak.

“Anak-anak harus prepare daya tahan tubuh karena kondisi cuaca seperti ini akan rentan sakit,” katanya.

Advertisement

Baca Juga: Cek Sekarang! Ini 41 Obat Tradisional yang Berbahaya dan Dilarang BPOM 2022

Ulfatunisa menambahkan, obat tradisional dari bahan-bahan herbal secara empiris aman dikonsumsi anak. Obat tradisional itu sudah digunakan sejak nenek moyang dulu. Namun untuk anak usia dibawah dua tahun perlu dikonsultasikan dengan tenaga medis. Seperti bayi dibawah satu tahun, bisa membalurkan bawang merah ke bagian tubuh dan memperbanyak air susu ibu (ASI).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif