Soloraya
Kamis, 18 November 2010 - 22:52 WIB

Obat tak mencukupi, penyemprotan wereng dinilai tak efektif

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--Penyemprotan hama wereng dilakukan secara serentak di areal persawahan di tiga blok berbeda di Desa Dibal Kecamatan Ngemplak, Kamis (18/11). Namun ketersediaan obat yang tidak memadai dikhawatirkan membuat upaya tersebut tak efektif.

Koordinator Petani Pengendali Hama Terpadu Indonesia di Kabupaten Boyolali, Slamet Wiyono, menyebutkan areal sawah yang terserang wereng di Blok I dan Blok II memiliki luasan mencapai 20 hektare lebih. Namun bantuan obat hanya mencukupi untuk penyemprotan empat hektare saja.

Advertisement

“Secara keseluruhan, luas lahan yang diserang wereng di Desa Dibal mencapai 40% dari total 141 hektare atau 50 hektare lebih. Tapi karena bantuan obat terbatas, penyemprotan hanya di lokasi dengan serangan cukup parah,” ungkapnya saat ditemui Espos di sela-sela kegiatan.

Slamet mengatakan ada kekhawatiran pembasmian wereng tak memberikan hasil optimal karena hanya dilakukan di titik-titik tertentu. Menurutnya, jika bisa serentak, seharusnya penyemprotan dilakukan secara merata sehingga hama tidak hanya berpindah dari areal satu ke areal yang lain.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Disertanbunhut) Kabupaten Boyolali, Ir Juwaris, mengakui keterbatasan bantuan obat yang disalurkan pada petani. Pihaknya justru berharap swadaya masyarakat guna menutupi kekurangan yang ada, terutama bagi penyemprotan tanaman dengan gejala serangan yang masih ringan atau yang belum terkena.

Advertisement

“Kami ingin mengajak petani agar bisa mandiri. Jadi tidak sepenuhnya mengandalkan bantuan dari Dinas dan Pemkab saja. Apalagi dalam kondisi di tengah bencana (Merapi) seperti ini,” tandasnya.

try

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Penyemprotan Wereng
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif