SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung menikmati libur Lebaran di objek wisata Batu Seribu, Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, akhir pekan kemarin. (Iskandar/JIBI/Solopos)

 Sejumlah pengunjung menikmati libur Lebaran di objek wisata Batu Seribu, Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, akhir pekan kemarin. (Iskandar/JIBI/Solopos)


Sejumlah pengunjung menikmati libur Lebaran di objek wisata Batu Seribu, Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, akhir pekan kemarin. (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kawasan objek wisata Batu Seribu di Desa Gentan, Kecamata Bulu, Sukoharjo dinilai kurang menarik. Selain kurang bervariasi, fasilitas yang ada dianggap sudah banyak yang rusak, sehingga butuh perhatian serius jika ingin banyak dikunjungi wisatawan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kualitas beberapa fasilitas di objek wisata ini seperti kolam renang, kamar kecil dan sebagainya kurang memuaskan. Fasilitas-fasilitas penting itu sudah banyak yang rusak di sana-sini sehingga kondisinya memrihatinkan,” ujar Kabid Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga Pariwisata dan Kebudayaan (POPK), Sukoharjo, Sri Joko Indarto ketika ditemui Solopos.com di sela-sela menunggui kegiatan di Batu Seribu, akhir pekan kemarin.

Hal itu dinilai memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke tempat tersebut. Menurut dia rehab atau perbaikan sarana di Batu Seribu terakhir kali dilakukan kira-kira 20 tahun lalu. Karena itu tak heran jika saat ini banyak fasilitas yang sudah rusak sehingga perlu pemebenahan serius.

Ditanya soal target pendapatan pada Lebaran 2013, dia mengaku tak ingat. Namun jika digabungkan dengan objek wisata Balakan, keduanya dibaderol Rp147 juta. “Saya tidak ingat persis berapa rinciannya,” kata dia. Dia mengakui menemui kesulitan “menjual” objek wisata Batu Seribu. Karena itu pada dua tahun terakhir dia gagal memenuhi target yang dipatok. Untuk tahun 2012, dari Rp95 juta target yang dibebankan hanya mampu dipenuhi 98 persen.

Joko berharap dalam waktu dekat ada pembenahan berbagai fasilitas yang dinilai tak memadai. Sebab jika dilakukan pembenahan, diperkirakan akan menambah kunjungan wisatawan. Selain itu hal yang tak kalah pentingya adalah perbaikan jalan di objek wisata pegunungan tersebut. Sebab jalan yang sekarang ada dinilai kurang lebar.

Salah seorang pengunjung asal Tawangsari, Gatot, 35, mengatakan pengunjung yang mengendarai mobil harus ekstra hati-hati. “Tadi saya ketika naik berpapasan dengan sepeda motor, harus mepet ke kiri. Saya juga tidak berani mengendarai terlalu kencang,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya