Soloraya
Jumat, 21 Agustus 2020 - 22:21 WIB

Objek Wisata di Klaten bakal Ditutup Lagi Jika Pengelola Langgar Protokol Kesehatan

Taufiq Sidik Prakoso  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoto di objek wisata Bukit Cinta Watu Prahu, Desa Gununggajah, Bayat, Klaten, Kamis (20/8/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Evaluasi pembukaan kembali objek wisata di Klaten bakal dilakukan berkala. Salah satunya melihat tingkat kepatuhan penerapan protokol kesehatan. Jika dinilai ada pelanggaran protokol, Pemkab Klaten bakal menutup kembali objek wisata.

Keluarnya izin pembukaan kembali objek wisata di Klaten setelah terbit Surat Edaran (SE) Bupati Klaten tentang Pelaksanaan Tatanan Normal Baru Dalam Penyelenggaraan Kepariwisataan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Klaten. SE itu ditandatangani Bupati Klaten, Sri Mulyani, tertanggal 6 Agutus 2020.

Advertisement

Isi dalam SE itu di antaranya pengusaha/pengelola wajib menyusun, menetapkan, dan melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Pengusaha/pengelola wajib menyediakan sarana dan prasarana pencegahan Covid-19 serta mengatur pembatasan kapasitas pengunjung untuk menghindari kerumunan dengan masa percobaan sebanyak 20 persen dan secara bertahap sampai dengan maksimal 50 persen dari kapasitas daya tampung.

Dulu, Ibu-Ibu di Talun Karanganyar Doyan Bergosip, Kini Jadi Bos Keripik dan Stik Ubi

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan untuk sementara izin pembukaan kembali belum diterapkan ke seluruh objek wisata. Pengelola objek wisata air hingga kini belum mendapatkan lampu hijau dari Pemkab.

Advertisement

Pemkab masih mengkaji tingkat risiko penularan Covid-19 pada objek wisata yang memiliki atraksi atau wahana air baik air mengalir maupun tidak mengalir.

“Secara teknis kan penularan Covid-19 selama ini melalui droplet.Ketika berada di kolam renang, secara tidak sengaja bisa saja meludah di kolam renang dan lainnya. Makanya butuh kajian teknis kesehatan yang mendalam,” jelas Mulyani saat ditemui wartawan di Sendang Sinongko Pokak, Kecamatan Ceper, Klaten, Jumat (21/8/2020).

Wow! Cantiknya Candi Borobudur saat Sunrise dari Punthuk Setumbu

 

Advertisement

Wisata Air

Mulyani mengakui potensi wisata air di Kabupaten Bersinar cukup banyak dan hingga kini belum diizinkan buka. ”Makanya biar semua akses itu bisa dibuka, butuh kedisiplinan masyarakatan untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” urai dia.

Terkait objek wisata lainnya yang sudah diperbolehkan buka seperti objek wisata alam yang dikelola BUM desa atau Pemkab, Mulyani mengatakan tetap wajib mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Mulyani mengancam bakal mencabut izin pembukaan objek wisata atau penutupan sementara jika tak tak menerapkan protokol kesehatan.

“Semua harus sesuai protokol Covid-19. Apabila dalam pengawasan ternyata tidak sesuai protokol, kami akan mencabut izinnya. Apalagi sampai menimbulkan klaster baru,” jelas dia.

Lingga dan Yoni di Lahan Terdampak Tol Solo-Jogja bakal Dievakuasi Disparbudpora Klaten

Advertisement

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disparbudpora Klaten, Sri Nugroho, mengatakan pembukaan kembali objek wisata diserahkan ke masing-masing pengelola termasuk yang dikelola pemerintah desa melalui badan usaha milik (BUM) desa. Namun, para pengelola wajib terlebih dahulu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Disinggung objek wisata desa yang sudah buka, Nugroho mengaku dari sepengetahuannya baru Bukit Cinta Watu Prahu, Desa Gununggajah, Kecamatan Bayat yang sudah mulai buka.

Terkait objek wisata yang dikelola Pemkab seperti Bukit Sidoguro yang juga menyuguhkan pemandangan alam, Nugroho mengatakan untuk sementara Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat masih ditutup. Penutupan itu lantaran ada kelanjutan proyek penataan kawasan objek wisata tersebut.

Sempat Dikabarkan Hanyut di Sungai, Pemuda Magelang Ditemukan Selamat Tanpa Busana

Advertisement

Disinggung capaian pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata, Nugroho mengakui tak ada pendapatan yang diterima dari sektor wisata sejak Maret lalu. Selama dua bulan bergulir atau Januari-Februari, pencapaian PAD dari sektor wisata mencapai Rp800 juta dari target selama setahun pada 2020 senilai Rp1,2 miliar.

“Pencapaian itu sudah kami setorkan ke Pemkab. Alhamdulillah, meskin baru berjalan dua bulan sudah mencapai Rp800 juta [sejak pembukaan Bukit Sidoguro]. Itu sudah luar biasa,” kata dia.

 

Destinasi wisata air di Kabupaten Klaten:

-              Umbul Ponggok

-              Umbul Kapilaler

-              Objek Mata Air Cokro

Advertisement

-              Umbul Manten

-              Umbul Pelem

-              Umbul Jolotundo

-              Umbul Susuhan

-              Umbul Brintik

-              Umbul Brondong

-              Umbul Pluneng

-              Umbul Besuki

-              Ponggok Ciblon

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif