SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Libur Lebaran yang bertepatan dengan musim kemarau menyulitkan pengelola objek wisata Sangiran. Pasalnya dua sumur yang ada di lokasi setempat mengering, sehingga pengelola kekurangan air.

Untuk mendapatkan suplai air bersih, pengelola harus meminta air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. “Kemarin (Minggu-red) sudah minta dua tangki. Hari ini kami minta lagi, tapi di sana tidak ada yang piket. Terpaksa petugas kami yang harus ambil air sendiri ke sana,” terang Penanggungjawab Objek Wisata Sangiran, Elfrida Anjarwati atau akrab disapa Anjarwati, saat dijumpai Espos, di objek wisata setempat, Senin (13/9).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Padahal, pada musim libur Lebaran seperti saat ini jumlah pengunjung di Museum Sangiran membeludak, sehingga kebutuhan air meningkat tajam. Air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung di toilet maupun mushala yang ada di lokasi objek wisata.

Berdasarkan data pengelola, Anjarwati menjelaskan jumlah pengunjung pada H+1 atau Sabtu (11/9) dan H+2 atau Minggu (12/9), masing-masing mencapai lebih dari 2.000 orang. Jumlah tersebut meningkat tiga kali lipat dibanding jumlah pengunjung pada hari biasa.

Pada H+2, pengunjung bahkan mencapai lebih dari 2.500 orang. Sementara pada Senin, kendati pengunjung mulai berkurang, jumlahnya tetap tinggi sampai ribuan orang. Adapun untuk harga tiket, Anjarwati mengaku meski memasuki libur Lebaran, pihaknya memberlakukan harga tiket biasa, senilai Rp 3.000/orang/masuk.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya