SOLOPOS.COM - Objek wisata Sendang Kun Gerit di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Foto diambil Kamis (5/1/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN  Objek wisata Sendang Kun Gurit di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen terus berbenah sejak dibuka untuk kali pertama pada Agustus 2022. Liburan Natal dan Tahun Baru 2023 membawa berkah dengan membeludak nya pengunjung di objek wisata air ini.

“Sekarang ada tambahan fitness outdoor, gazebo, saung, kamar mandi anak. Karena pengunjung saat liburan kemarin overload, mau enggak mau harus dikembangkan lagi biar bisa menampung banyak wisatawan, terutama keluarga,” ujar Direktur Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sumber Rejeki Desa Jatibatur, Sugimin, Kamis (5/1/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ia mengatakan warga sangat mendukung pengembangan Sendang Kun Gurit. Adanya lahan kosong di sekitar objek wisata akan dimanfaatkan pengelola untuk pengembangan.

Sugiman menyebut animo masyarakat berkunjung ke Sendang Kun Gerit terbilang tinggi, di luar ekspektasinya. Lonjakan pengunjung terjadi pada momen Tahun Baru 2023 kemarin.  Pada Minggu (1/1/2023) pengunjung tembus 3.650 orang. Padahal kapasitas Sedan Kun Gurit hanya mampu menampung sekitar 1.000 pengunjung.

objek wisata Kun Gerit Gemolong sragen
Objek wisata Sendang Kun Gerit di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Foto diambil Kamis (5/1/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

“Mayoritas karena liburan sekolah. {Pengunjung] sebagian adalah warga kami yang mudik dari perantauan, ada juga warga daerah lain yang sengaja datang. Enggak cuma singgah, mereka juga tinggal dari pagi sampai sore,” papar Sugiman.

Di hari biasa, Senin-Jumat, jumlah kunjungan kisaran 100-200 orang. Pada Sabtu meningkat menjadi 400-600 pengunjung. Sementara Minggu bisa sampai 1.500 hingga 2.000 pengunjung. Sepanjang Desember 2022, pengunjung yang datang bisa sampai 800 orang dalam sehari.

“Alhamdulillah, memang cenderung naik. Cuma memang itu momen libur sekolah. Pada Agustus 2022 lalu kami dapat 6.000 pengunjung,  Pada September naik hingga 12.500 karena momen jeda ujian sekolah. Untuk Oktober turun menjadi 9.000 pengunjung, November naik lagi 11.000 pengunjung kemudian Desember ini, ada 20.000 pengunjung dalam sebulan. Jadi kami masih menerka-nerka untuk mengembangkan lagi, takutnya hanya tren sesaat,” terang Sugiman.

objek wisata Kun Gerit Gemolong sragen
Objek wisata Sendang Kun Gerit di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Foto diambil Kamis (5/1/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Ia berencana menata Sendang Kun Gerit dengan memanfaatkan lahan tambahan seluas satu hektare. Prioritas utamanya adalah mengembangkan restoran supaya lebih representatif sebagai tempat wisata.

“Jadi kami ingin mempertahankan dulu, bagaimana caranya tetap bagus, murah, dan bisa dinikmati. Enggak mungkin seperti di Tawangmangu atau airnya sebening di Klaten, belum mampu. Harapan kami, biarpun di desa, objek wisata ini bisa dinikmati semua kalangan,” tambah Sugiman.

Luas objek wisata Sendang Kun Gerit sekitar 3.000 meter persegi. Di dalamnya terdapat satu kolam renang dengan luas 970 meter persegi dengan empat kategori kedalaman air, yaitu 40 sentimeter, 90 sentimeter, 1,4 meter, dan 2 meter.

Kemudian terdapat juga restoran kecil di bagian atas objek wisata yang menyedikan berbagai macam menu dengan harga cukup terjangkau. Selain itu fasilitas musala, kamar mandi dewasa, kamar mandi anak, ruang ganti.

objek wisata Kun Gerit Gemolong sragen
Objek wisata Sendang Kun Gerit di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Foto diambil Kamis (5/1/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Tiket Cuma Rp5.000

Sendang Kun Gerit sendiri dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 23.30 WIB dengan tiket masuk Rp5.000/orang. Objek wisata ini hanya ditutup ketika jatuh weton sendang yang diperingati dengan acara sedekah desa pada Jumat Pahing.

Kepala Desa Jatibatur, Sutardi, berharap keberadaan Sendang Kun Gerit bisa memberi dampak ekonomi bagi warga sekitar. Ke depan, kemiskinan di desa ini bisa tuntas.

“Sejak dibuka Agustus 2022 lalu, pengunjung tambah banyak, sehingga desa juga mendapatkan pendapatan asli desa. Tiap hari pasti selalu ada pengunjung, paling tidak 300-400 orang,” terang Sutardi.

Salah satu pengunjung asal Sragen, Lestari, datang bersama temannya. Lestari sebelumnya pernah mengunjungi Sendang Kun Gerit pada awal dibuka.

“Kemarin sebenarnya sudah bagus, sekarang tambah bagus. Ada saung tempat berteduh yang lebih banyak, kan Gemolong lumayan panas. Makanan juga murah, standar tempat wisata, tapi enak meskipun jauh dari pusat Kota Sragen. Fasilitas lengkap, ada musala, kamar mandi, ada musik jadi enggak bosan,” terang Lestari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya