Soloraya
Rabu, 17 November 2021 - 15:47 WIB

Ojek ASI, Cara Desa Kerjo Lor Wonogiri Cegah Stunting

Rudi Hartono  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kades Kerjo Lor, Laula Isabela. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI—Pemerintah Desa (Pemdes) Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, memiliki sejumlah program untuk mencegah dan menangani kasus stunting (tengkes).

Program itu di antaranya Ojek ASI. Sebagai informasi, Kerjo Lor merupakan satu dari tujuh desa terbaik yang mampu menurunkan angka kasus stunting dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Advertisement

Penurunan kasus stunting di Desa Kerjo Lor paling banyak di banding desa lain di Kabupaten Wonogiri. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memberi penghargaan kepada tujuh desa tersebut.

Baca Juga: Polisi dan Warga Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Warga Boyolali di Rel KA

Kepala Desa (Kades) Kerjo Lor, Laura Isabela, kepada Solopos.com, Rabu (17/11/2021), menyampaikan program pencegahan dan penanganan kasus stunting di desanya menyasar beberapa dimensi, yakni pada tataran kehamilan, periode menyusui, pemulihan anak stunting, pemenuhan kebutuhan sarana prasana (sarpras) pendukung pelaksanaan program, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pelaksana program.

Advertisement

Pemdes membuat Program Ojek ASI untuk pencegahan stunting pada periode menyusui. Program Ojek ASI dibuat karena tak sedikit ibu menyusui tetap bekerja di pabrik atau tempat kerja lainnya.

Dia bersyukur tempat bekerja mereka memberi fasilitas tempat laktasi, sehingga warga dapat menyusui atau memeras ASI di fasilitas itu. Bagi ibu yang karena kondisi tertentu harus memeras ASI di tempat kerja, kader posyandu siap menjemput ASI yang telah diperas untuk diantarkan ke rumah ibu menyusui bersangkutan. Hal itu supaya pihak keluarga bisa segera meminumkan ASI kepada anak.

Baca Juga: Mbok Giyem, Awal Nama Soto Seger Hj. Fatimah Malah Jualan Satai Kambing

Advertisement

“Kader selalu siap. Ibu menyusui hanya tinggal menghubungi kader posyandu di dusunnya. Kemudian kader akan langsung menjemput ASI yang sudah diperas si ibu. Pihak keluarga sendiri yang menjemput juga bisa. Ini biar ibu enggak menunda-nunda dalam menyusui anak. Prinsipnya, Ojek ASI ini untuk memastikan anak berusia dua tahun ke bawah tetap mendapatkan asupan ASI eksklusif secara optimal,” kata Kades saat dihubungi Solopos.com.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengapresiasi desa yang berhasil menurunkan jumlah kasus stunting. Sejak dahulu dia sudah meminta semua Pemdes agar menyinkronkan program desa dengan program kabupaten, termasuk program pencegahan stunting.

Salah satu sinkronisasi program pencegahan stunting, yakni desa merealisasikan program pemberdayaan perempuan dengan anggaran Rp100 juta/tahun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif