SOLOPOS.COM - Warga Dusun Tenggar Lor, Desa Gebang, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Wiyati, sedang melihat brem yang ia produksi di rumahnya, Senin (19/9/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M.)

Solopos.com, WONOGIRI–Ada penganan yang sering dijadikan oleh-oleh pemudik untuk dibawa kembali ke perantauan setelah menghabiskan libur Lebaran bersama keluarga di kampung halaman di Wonogiri.

Perantau membawanya untuk mengobati kangen suasana tempat kelahiran saat berada di perantauan. Tak hanya saat kembali ke perantauan setelah Lebaran, di luar momen Lebaran pun tak jarang perantau yang memesan penganan atau camilan di Wonogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mereka memesan sendiri secara online atau meminta keluarga atau saudara di kampung halaman membelikan lalu mengirimkannya ke perantauan.

Berikut penganan khas Wonogiri yang dijadikan oleh-oleh perantau atau siapa pun yang berkunjung di Wonogiri, baik saat Lebaran maupun di luar Lebaran. Ulasan ini hasil dari liputan Solopos.com sebelumnya dan dikutip dari sejumlah sumber pada Minggu (23/4/2023).

1. Cabuk

sambal cabuk Asli Wonogiri
Sambal cabuk dijual di Toko Oleh-Oleh Bu Darmo dibedakan menjadi dua pengemasan, yaitu daun dan mangkuk dari mika. (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Cabuk adalah olahan tradisional dan khas Wonogiri yang masih lestari hingga kini. Cabuk dapat ditemukan di pasar-pasar, tokoh oleh-oleh atau di tempat pembuatannya.

Olahan yang terbuat dari wijen itu dan berwarna gelap itu sebagai pelengkap menu utama seperti gudangan. Cabuk ada yang rasanya cenderung pedas.

Ada juga yang dijual masih original atau belum diberi tambahan bumbu lain. Hal itu supaya pembeli dapat mencampurkan bahan tertentu sesuai selera di rumah.

Biasanya cabuk dikemas menggunakan daun kelapa lalu dibakar seperti pepes. Para perantau sering menjadikannya buah tangan saat kembali ke perantauan.

2. Keripik tempe benguk.

keripik tempe benguk wonogiri
Keripik tempe benguk Wonogiri diproduksi warga Grobog, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. (Solopos.com/Rudi Hartono).

Makanan ringan ini diproduksi warga Dusun Grobog, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri. Keripik tempe benguk merupakan varian lain dari keripik tempe.

Keripik tempe berbahan tempe kedelai, sedangkan keripik tempe benguk berbahan tempe benguk, salah satu jenis kara/polong-polongan.

Pada momen Lebaran seperti sekarang biasanya produsen meningkatkan stok lantaran permintaan meningkat signifikan. Mayoritas pembeli pada momen Lebaran seperti sekarang adalah perantau.

Mereka membawa keripik tempe benguk untuk dibawa ke perantauan mengingat di perantauan jarang atau bahkan tidak ada yang menjual keripik tempe benguk.

3. Mete.

kacang mete wonogiri
Ilustrasi kacang mete. (Freepik)

Makanan ringan yang satu ini populer di Wonogiri. Ada yang menyebutnya kacang mete. Mete merupakan biji jambu mete atau ada yang menyebut jambu monyet.

Banyak para perantau atau warga sekitar Wonogiri yang singgah di Wonogiri membelinya sebagai oleh-oleh. Mete selalu laris manis, meski harganya terbilang mahal. Bahkan, lebih mahal dibanding harga daging sapi.

Pada hari biasa, harga mete matang/sudah digoreng lebih kurang Rp140.000/kg. Pada pertengahan April 2023 lalu atau menjelang Lebaran, harganya naik sekitar 15% menjadi Rp160.000/kg. Pedagang menyebut harga mete goreng bisa naik 25% mendekati Lebaran.

Mete dapat ditemukan di pasar atau di toko-toko oleh-oleh seperti di Jatisrono, Sidoharjo atau kecamatan lainnya.

4. Tiwul

tiwul wonogiri
Ilustrasi tiwul khas Wonogiri. (Instagram)

Tiwul adalah olahan khas Wonogiri yang terbuat dari tepung gaplek (singkong). Ada yang menyebutnya nasi tiwul. Olahan ini memiliki sejarah panjang di Wonogiri.

Tiwul dapat disantap dengan dicampur dengan nasi biasa atau tanpa dicampur. Warga Wonogiri merasa nikmat menyantap tiwul dengan dipadukan dengan sambal bawang, gereh/ikan asin, dan keleman atau beberapa jenis sayuran yang direbus (kacang panjang, keningkir, taoge, atau capar/taoge dari mlanding/lamtoro).

Sebagian warga Wonogiri masih ada yang menjual tiwul. Namun, kebanyakan tiwul dibikin untuk dikonsumsi sendiri. Pada momen Lebaran seperti sekarang tak jarang perantau meminta orang tua atau kerabat membuatkan tiwul untuk dibawa ke perantauan.

Ada juga yang menjual tiwul instan yang dikemas di plastik. Tiwul instan itu perlu diproses dengan cara tertentu sebelum dapat disantap.



5. Geti.

Geti Camilan Khas Wonogiri
Geti Wijen Khas Wonogiri. (Istimewa/Instagram @goli_snacker)

Geti adalah penganan tradisional Wonogiri yang terbuat dari wijen, gula jawa, dan jahe. Perpaduan itu menghasilkan rasa manis dan gurih dari wijen dipadu rasa unik dari jahe.

Geti dapat ditemukan di toko oleh-oleh di Wonogiri.

6. Brem Wonogiri.

brem khas wonogiri buatan warga nguntoronadi
Mulyati, 50, menjemur brem buatannya di halam rumahnya di Tukluk RT 001/RW 002, Desa Bumiharjo, Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri, Jumat (24/6/2016). (Solopos/Rudi Hartono)

Brem Wonogiri berbeda dengan brem dari daerah lain. Brem dari daerah lain berbentuk persegi/balok dengan berbagai rasa. Penganan yang langsung meleleh saat dicecap asli Wonogiri berbentuk bulat dengan rasa lebih manis.

Brem dibuat dari fermentasi beras ketan ini diproduksi oleh sejumlah warga di Kecamatan Nguntoronadi. Biasanya produsen meningkatkan kapasitas produksi sejak sebelum Ramadan lantaran permintaan selalu meningkat menjelang Lebaran.

Brem kerap dijadikan oleh-oleh para perantau untuk dibawa kembali ke perantauan.

7. Wader goreng krispi.

ikan wader goreng krispi wonogiri
Ikan wader goreng krispi dapat ditemukan di sepanjang jalan kawasan objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. (Solopos.com/Rudi Hartono).

Ikan wader goreng krispi dapat ditemukan di tepi jalan kawasan objek wisata Waduk Gajang Mungkur (WGM) Wonogiri di Kelurahan Wuryorejo dan kebanyakan di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri.

Warung wader goreng biasanya juga menyediakan ikan patin goreng, kepala ikan patin goreng, udang goreng, ikan tawes goreng, dan lainnya.

Pada momen Lebaran seperti sekarang banyak pengguna jalan yang merupakan perantau membeli wader goreng krispi dan penganan lainnya sebagai oleh-oleh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya