SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor yang melintas di ruas Jalan Wonogiri-Solo tepatnya di depan Balaidesa Nguter, Kecamatan Nguter, Sukoharjo dipinggirkan untuk diperiksa KTP, Jumat (30/8/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pengendara sepeda motor yang melintas di ruas Jalan Wonogiri-Solo tepatnya di depan Balaidesa Nguter, Kecamatan Nguter, Sukoharjo dipinggirkan untuk diperiksa KTP, Jumat (30/8/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pengendara sepeda motor yang melintas di ruas Jalan Wonogiri-Solo tepatnya di depan Balaidesa Nguter, Kecamatan Nguter, Sukoharjo dipinggirkan untuk diperiksa KTP, Jumat (30/8/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Papan bulat bercat merah dengan tulisan putih Operasi KTP cukup jelas terpampang di tengah Jalan Raya Wonogiri-Sukoharjo tepatnya di depan Kantor Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jumat (30/8/2013).  Seorang anggota Provos Satpol PP dan di belakangnya petugas Satlantas Polres Sukoharjo mengarahkan para pengendara sepeda motor masuk halaman kantor desa. Di halaman para pengendara diminta berhenti dan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Bagi yang bisa menunjukkan KTP diminta melanjutkan perjalanan sedangkan yang tidak menunjukkan KTP diantar ke aula kantor desa. Di aula sudah duduk petugas penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), hakim dan jaksa. Petugas lintas instansi itu duduk membentuk huruf U bak ruang sidang di Kantor Pengadilan Negeri (PN).

Hakim tunggal Dian Martha duduk di tengah menghadap utara didampingi panitera Idalena, dua jaksa Wawan Rusmawan dan Tri Turangga duduk di sisi selatan menghadap petugas PPNS. Warga yang tidak membawa KTP dicatat oleh PPNS dan mengikuti sidang di tempat. Denda bagi pelanggar saat itu senilai Rp20.000.

“Maaf, perjalanan Mbak terganggu karena ada razia KTP. Mbak tidak membawa KTP ya?” ucap hakim Dian.

Mendengar pertanyaan itu, Sahlani, warga Wangon, Sukoharjo mengiyakan. Namun dia sedikit protes bahwa KTP miliknya akan diambil di rumah anaknya. “Saya memang tidak membawa (KTP) dan hari ini akan mengambil (KTP) di rumah anak. Cuma dekat,” jelasnya.

Penjelasan itu menjadi pertimbangan hakim dan memutuskan denda Rp20.000. Hal sama menimpa Farida,  warga Geneng, Purwosari, Wonogiri. Dia yang berboncengan dengan rekannya tidak dapat menunjukkan KTP kepada petugas.  “Kemarin membeli barang dengan sistem mengangsur sehingga KTP dijadikan agunan,” ujarnya.

Penegak Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Sukoharjo memeriksa pengendara sepeda motor yang terjaring razia  KTP di halaman Kantor Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jumat (30/8/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Penegak Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Sukoharjo memeriksa pengendara sepeda motor yang terjaring razia KTP di halaman Kantor Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jumat (30/8/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pantauan Solopos.com, razia berlangsung sekitar satu jam dimulai pukul 09.00 WIB. Petugas gabungan terlibat dalam razia KTP tersebut, mulai dari petugas satlantas, satpol PP, Dispendukcapil, jaksa, hakim maupun PPNS. Bagi pengendara sepeda motor pelajar, petugas meminta menunjukkan kartu pelajar sehingga mereka dibiarkan melintas. Kepala Satpol PP Sukoharjo, Sutarmo menyatakan, sekitar 1.200 pengendara sepeda sepeda motor terjaring dalam razia tersebut namun yang disidangkan sebanyak 42 orang

“Razia KTP rutin dilakukan. Hari ini sengaja digelar di daerah perbatasan atau pintu masuk Kabupaten Sukoharjo agar diketahui secara dini pelanggar KTP,” ujarnya.

Diakuinya, pelanggar KTP setiap tahun menurun. “Setiap razia, pelanggar tak kurang dari 6% dari jumlah yang terjaring. Kami berharap ketaatan masyarakat soal KTP semakin tinggi karena KTP merupakan identitas pribadi yang meski dibawa ke mana pun. Dengan minimnya pelanggar menunjukkan kesadaran warga semakin tinggi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya