Soloraya
Kamis, 7 Juli 2022 - 11:25 WIB

Operasi Patuh Candi 2022, Polres Boyolali Jaring 4.498 Pelanggar

Nimatul Faizah  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, saat diwawancara wartawan terkait hasil Operasi Patuh Candi 2022 di Mako Satlantas Polres Boyolali, Rabu (6/7/2022). (Solopos.com/Asep Mauludin)

Solopos.com, BOYOLALI–Dua pekan Operasi Patuh Candi 2022 yang digelar Polres Boyolali pada Senin – Minggu (13-26/6/2022) menjaring 4.498 pelanggar. Pelanggaran tersebut terdiri atas 3.437 pelanggaran tilang dan 1.061 teguran.

Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin mengungkapkan secara umum kegiatan Operasi Patuh Candi 2022 mencapai target yang ditetapkan.

Advertisement

“Indikatornya antara lain angka kecelakaan dan fatalitas menurun. Kemudian kami amati juga tingkat kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas semakin meningkat,” kata dia kepada wartawan saat ditemui di Mako Satlantas Polres Boyolali, Rabu (6/7/2022) malam.

Ia juga menilai tingkat kepatuhan masyarakat Boyolali dalam berlalu lintas termasuk cukup baik se-Jawa Tengah.

Lebih lanjut, Asep mengungkapkan pelanggaran yang mendominasi Operasi Patuh Candi 2022 Polres Boyolali adalah knalpot brong.

Advertisement

Baca Juga: 3.144 Orang Langgar Aturan Lalin Selama Operasi Patuh 2022 di Wonogiri

“Kalau pelanggaran memang sasaran kami kepada pelanggaran yang kasat mata. Dominasinya knalpot brong. Tapi ada juga pelanggaran berupa penggunaan helm,” terang Asep.

Lebih lanjut, Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Abdul Mufid, mengungkapkan data pelanggaran tilang naik dari nol kasus pada Operasi Patuh Candi 2021 menjadi 3.437 kasus.

Advertisement

Untuk teguran, Mufid menjelaskan kasus mengalami penurunan dari 2.530 kasus menjadi 1.061 kasus.

Mufid juga mengatakan jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Patuh Candi 2022 di wilayah Boyolali turun dibandingkan pada Operasi Patuh Candi 2021.

“Dari 26 kasus jadi 24 kasus. Korban MD [meninggal dunia] turun dari dari tiga orang jadi nol, terus korban LB [luka berat] naik dari satu jadi dua orang, LR [luka ringan] turun dari 26 orang jadi 25 orang. Kerugian material juga turun dari Rp9.800.000 jadi Rp4.650.000,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif