SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 28 pengemis, pengamen dan gelandangan terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Klaten, Rabu (24/7/2013).

Ke-12 pengemis dan gelandangan tersebut dibawa petugas ke Kantor Satpol PP Klaten untuk didata. Sebelumnya, mereka berkeliaran di jalan raya, pasar atau pusat perbelanjaan, Alun-Alun Klaten, Stasiun Klaten, Subterminal Delanggu, Subterminal Penggung, dan lain-lain.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perda Satpol PP Klaten, Rinto Padmono, mengatakan jumlah pengemis di Klaten semakin meningkat seiring datangnya bulan Ramadan. Menurutnya, pengemis yang memanfaatkan momentum Ramdan untuk mendapatkan santunan maupun sedekah dari kaum muslim yang melaksanakan puasa.

“Menjamurnya pengemis saat Ramadan itu adalah fenomena yang terjadi di berbagai daerah. Oleh sebab itu, razia pengemis dan gelandangan ini digelar serentak di Soloraya,” terang Rinto saat ditemui wartawan di kantornya.

Lebih lanjut, Rinto menjelaskan, dari 28 orang itu, 11 orang di antaranya mengalami gangguan jiwa. Sisanya, 17 orang merupakan pengemis dan pengamen jalanan. Menurutnya, 11 orang yang mengalami gangguan jiwa tersebut selanjutnya diserahkan ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. R.M. Soedjarwadi. Sementara 17 orang lainnya sebagian diserahkan kepada keluarga.

“Bagi yang diketahui alamatnya, kami menyerahkan kepada keluarga. Sementara bagi yang tak memiliki tempat tinggal, mereka kami kirim ke panti rehabilitasi sosial di Solo. Terdapat satu pengamen yang masih di bawah umur, dia lantas kami serahkan kepada orangtuanya,” jelas Rinto.

Kepala Satpol PP Klaten, Bambang Giyanto, mengatakan sebagian pengemis, pengamen dan gelandangan tersebut berkeliaran di jalan raya. Keberadaan mereka sudah mengganggu kelancaran lalu lintas. Dia mengakui beberapa orang di antara sudah pernah terjaring razia, namun mereka tetap nekat mengemis di jalan raya.

“Selama ini Satpol PP banyak mendapat keluhan dari masyarakat karena ulah mereka yang mengganggu kelancaran lalu lintas. Terlebih saat ini sudah mendekati arus mudik Lebaran. Razia akan kami intensifkan supaya mereka jera,” tegas Bambang.

Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya