Soloraya
Sabtu, 10 Oktober 2020 - 17:21 WIB

Operasi Protokol Kesehatan Masif di Sragen Sasar Pertokoan dan Jalan

Tri Rahayu  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seratusan orang dari berbagai instansi dan sukarelawan SAR mengikuti apel pendisiplinan protokol kesehatan di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Sabtu (10/10/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Seratusan orang dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Sragen, TNI, Polri, dan SAR menggelar operasi gabungan penegakan protokol kesehatan di Kecamatan Sragen Kota, Ngrampal, dan Sidoharjo, Sabtu (10/10/2020).

Operasi terstruktur dan masif itu bertujuan menegakkan disiplin protokol kesehatan lantaran kasus Covid-19 di Sragen mencapai 615 orang. Sebelum bergerak mereka menggelar apel bersama di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen.

Advertisement

Dalam apel gelar pasukan itu, Plt Bupati Sragen Dedy Endriyatno menjadi inspektur upacara. Setelah apel itu mereka bergerak sesuai dengan wilayah tugas masing-masing.

Tersetrum, Warga Nanggulan Klaten Meninggal di Atap Rumah

Advertisement

Tersetrum, Warga Nanggulan Klaten Meninggal di Atap Rumah

Tim I bergerak dari kota ke barat wilayah Kecamatan Sidoharjo. Tim II bergerak dari Kota ke timur wilayah Kecamatan Ngrampal. Tim III bergerak dari Kota ke utara masih wilayah Kecamatan Sragen Kota.

Tim IV bergerak ke dua pasar tradisional, yakni Pasar Bunder Sragen dan Pasar Kota Sragen. Setiap tim beranggotakan sebanyak 52 orang.

Advertisement

Dedy melihat masyarakat bebas beraktivitas tanpa menjaga disiplin protokol kesehatan.

Waduk Dawuhan Madiun Mengering Bawa Berkah, Warga Panen Ikan Berbulan-Bulan

Dedy sengaja mengajak seluruh stakeholders yang ada untuk bersama-sama meningkatkan dan menegakkan disiplin protokol kesehatan itu.

Advertisement

Buku Menjadi Catatan Sejarah

Dedy ingin membuat buku tentang Covid-19 di Sragen. Dia berharap buku itu akan menjadi catatan sejarah yang secara tiba-tiba muncul penyakit mencekam dunia.

"Di saat itulah kami berperan mengedukasi masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan. Tentu hal itu menjadi kebanggaan tersendiri. Prestasi penanganan Covid-19 di Sragen itu merupakan hasil kerja kumulatif seluruh elemen masyarakat Sragen,” jelasnya.

284 Mahasiswa Miskin Raih Beasiswa Sintawati dari Pemkab Sragen

Advertisement

Dedy menerangkan sasaran operasi kali ini lebih ke pertokoan, warung, dan masyarakat pengguna jalan. Dia mengatakan operasi itu mengutamakan edukasi daripada sanksi sosial maupun administrasi.

“Tujuannya menekan angka Covid-19 sehingga Sragen yang menjadi zona oranye berubah menjadi zona kuning dan hijau. Masih banyak warga yang tidak pakai masker. Operasi simpatik ke masjid-masjid juga ditemukan masih ada yang belum jaga jarak dan masih pakai karpet. Itu menunjukkan penurunan kesadaran masyarakat,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif