SOLOPOS.COM - Petugas gabungan melakukan razia di sejumlah warung internet (warnet) dan game online yang ada di Kecamatan Karanganyar, Selasa (11/11/2014). Kegiatan itu dilakukan menyusul banyaknya laporan masyarakat tentang banyaknya warnet dan game online sebagai lokasi membolos para pelajar. (Bayu Jatmiko Aji/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo berhasil menjaring puluhan pelajar yang kedapatan membolos sekolah dan tengah asyik nongkrong di mal serta tempat keramaian lain, Senin-Rabu (23-25/2/2015).

Razia semakin  intensif digelar Satpol PP menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN).   Kepala Satpol PP Sutarjo ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu, mengatakan razia dilakukan dengan menyisir sejumlah tempat yang kerap dijadikan sebagai tempat nongkrong pelajar, seperti warung internet (warnet) dan warung makan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hasilnya petugas mendapati pelajar bolos sekolah tengah asyik bermain game online dan nongkrong di warung makan dan wedangan. Selain warnet dan warung makan, petugas juga menyisir di tempat keramaian lain, seperti mal.

Para pelajar ini tak bisa berkutik saat petugas datang. Beberapa ada yang berusaha melarikan diri, namun berhasil diamankan petugas. Para pelajar ini kemudian digiring ke Kantor Satpol PP.

“Puluhan terjaring razia, semua pelajar SMP dan SMA atau SMK. Mereka terjaring tidak hanya di warnet dan warung makan, tapi juga ada yang ngemal,” kata Sutarjo.

Selanjutnya, Sutarjo mengatakan pelajar yang terjaring razia diminta membuat surat pernyataan. Tak hanya itu dilakukan pembinaan agar pelajar tidak mengulang kembali kesalahannya dengan membolos sekolah.

Sutarjo mengatakan akan berkoordinasi dengan orangtua dan guru perwakilan dari sekolah masing-masing siswa. Sutarjo mewajibkan seluruh siswa yang terjaring razia dijemput perwakilan sekolah beserta orangtua masing-masing.

“Kami mewajibkan mereka dijemput di kantor Satpol PP oleh pihak sekolah dan orang tua masing-masing. Supaya bisa segera diambil tindakan pembinaan,” katanya.

Sutarjo mengatakan akan menggelar razia rutin di tempat-tempat keramaian. Razia ini semakin intensif dilakukan menjelang pelaksanaan UN. Sutarjo berharap pelajar tidak membolos sekolah dan bisa memanfaatkan waktu belajarnya dengan baik.

Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Solo, Sapto Budi menambahkan razia digelar sejak Senin (23/2/2015) lalu. Petugas berhasil menjaring 14 pelajar yang bolos sekolah pada hari itu.

Kemudian razia dilanjutkan pada Selasa (24/2/2015), hasilnya ada delapan pelajar yang digiring ke Kantor Satpol PP. “Tadi pagi [Rabu] ada empat siswa yang terjaring razia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya