Soloraya
Selasa, 1 Januari 2013 - 10:21 WIB

Operasional Railbus Kembali Molor

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Railbus Batara Kresna (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Railbus Bathara Kresna (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

SOLORailbus Batara Kresna batal beroperasi sesuai rencana pada Selasa (1/1/2013).

Advertisement

Molornya operasionalisasi railbus dikabarkan karena penyesuaian rute perjalanan. Kereta rel diesel elektrik (KRDE) ini disebut-sebut tak lagi beroperasi hingga Jogja.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan rute railbus bakal direvisi menjadi Solo-Sukoharjo-Wonogiri saja. Sementara rute menuju Jogja kemungkinan besar akan dicoret.

Sebelumnya, railbus melayani rute Sukoharjo-Solo-Jogja lantaran infrastruktur pendukung di Wonogiri belum rampung.

Advertisement

“Ada perubahan rute perjalanan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) pusat. Intinya, railbus tidak lagi menuju Jogja. Fungsinya dikembalikan sebagai pengganti kereta feeder,” ujarnya kepada Solopos.com, Senin (31/12/2012).

Menurut informasi yang diterimanya, perubahan tersebut berkaitan dengan kondisi railbus. Sebagaimana diketahui, generator railbus sempat rusak meski baru dioperasikan dua bulan. “Mesinnya memang tidak di-setting untuk jarak jauh,” tuturnya.

Hingga kini, pihaknya masih menunggu PT KAI merampungkan proses administrasi perubahan rute perjalanan. Herman berharap proses tersebut tak berbelit dan mengganjal operasionalisasi railbus. “Kami tidak mematok target tertentu. Yang jelas, lebih cepat lebih baik.”

Advertisement

Pejabat humas PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Sri Winarto, membenarkan tertundanya operasionalisasi railbus salah satunya karena perubahan rute. Sri menerangkan, konsep awal railbus hanya transportasi lintas cabang yakni Solo dan sekitarnya.

“Bukan lintas raya yang melibatkan rute Jogja. Ini bisa berpengaruh terhadap ketahanan moda,” katanya.

Pihaknya belum bisa menentukan kapan railbus beroperasi kembali. Menurut Sri, masih ada hal lain yang perlu disiapkan selain teknis perubahan rute perjalanan. Salah satunya kesiapan SDM penjaga palang pintu kereta. Sri menyebut para petugas akan dilatih selama sepekan sebelum bertugas di lapangan. “Memang Dishubkominfo telah menyediakan petugas, tapi tidak bisa ujug-ujug disiagakan. Perlu pembekalan teknis untuk itu.”

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif