SOLOPOS.COM - Rektor Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) Sugeng Hartono, Suparto (kiri) dan General Manager Hartono Trade Center (HTC), Blasius Herwisnu dalam jumpa pers di kampus ITSK Sugeng Hartono di Hartono Trade Center (HTC)lantai II, Jl Ir Soekarno, Madegondo, Grogol, Sukoharjo, Kamis (29/12/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) Sugeng Hartono menggelar Start Up Competition 2022, di lokasi kampus ITSK Sugeng Hartono di Hartono Trade Center (HTC) lantai II, Jl Ir Soekarno, Madegondo, Grogol, Sukoharjo, Kamis (29/12/2022).

Kompetisi tersebut digelar untuk mewadahi sekaligus mengoptimalkan kreativitas siswa SMA/SMK di Soloraya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Rektor ITSK Sugeng Hartono, Suparto mengatakan gelaran tersebut ditujukan kepada siswa-siswi SMA atau sederajat mengingat di usia tersebut krativitas anak sedang mencapai puncaknya.

Dia menyebut di usia itu mereka dianggap berani dalam mengambil risiko sehingga daya kreatifitas muncul tak terbatas.

“Anak-anak SMA itu kan masa-masa emas being kreatif. Sehingga sebetulnya kami hanya memanfaatkan masa yang pas sesuai dengan perkembangan mereka. See the unseen, think the unthinkable. Anak SMA itu berani mengambil risiko, kesempatan itu yang ingin kami optimalkan,“ jelasnya saat dijumpai di lokasi kampus ITSK Sugeng Hartono di Hartono Trade Center (HTC) lantai II, Jl Ir Soekarno, Madegondo, Grogol, Sukoharjo, Kamis (29/12/2022).

Sementara pada usia mahasiswa dia mengatakan kreativitas anak sudah sedikit menurun. Sementara usia SMA sederajat memiliki energi kreatif yang harus diarahkan dan dapat bermanfaat.

Suparto menyebut kompetisi itu diikuti oleh sejumlah 22 tim asal SMA/SMK di Soloraya, selanjutnya 10 tim telah memasuki babak final. Sejumlah 10 finalis tersebut berasal dari berbagai sekolah.

Beberapa sekolah juga mengajukan lebih dari satu ide bisnis (tim) di antaranya dua ide bisnis dari SMK Negeri 2 Sukoharjo, tiga ide bisnis dari SMA Unggulan Ct Arsa Foundation Sukoharjo, selain itu SMAN 4 Surakarta juga menyumbangkan dua bisnisnya.

Sementara masing-masing tim lolos dengan satu ide bisnis (tim) berasal dari SMA Negeri 1 Gemolong, SMK N 2 Sragen, dan SMK Negeri 2 Sukoharjo.

Dalam kompetisi yang diadakan oleh ITSK Sugeng Hartono berkolaborasi dengan Hartono Trade Center (HTC) dan Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Sukoharjo tiga pemenang telah terpilih.

“Juara 1 To Craft dari SMA N 1 Gemolong dengan skor akhir 251,30 mendapatkan hadiah sebesar Rp2 juta juga sertifikat. Juara 2 Lumbo Mie dari SMK N 2 Sukoharjo dengan skor akhir 245,50 mendapatkan hadiah sebesar Rp1,5 juta dan sertifikat. Juara 3 Sololoka.id dari SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo dengan skor akhir 239,25 serta memperoleh hadiah sebesar Rp1 juta dan sertifikat,” urainya.

Masing-masing pemenang mendapatkan voucher beasiswa SPI sebesar Rp5 juta untuk berkuliah di ITSK Sugeng Hartono dan voucher menginap di hotel Swiss-Bell Solo.

Menurutnya kompetisi tersebut juga sejalan dengan visi  ITSK Sugeng Hartono. Mengingat secara genetis ITSK Sugeng Hartono lahir dari industri sehingga nuansa industri seperti kemunculan ide kreatif diharapkan tumbuh kuat.

Dia juga menyoroti saat ini dunia pendidikan cenderung tertinggal dengan praktisi. Mengingat teknologi terkadang dianggap momok dalam dunia pendidikan seperti tidak diperbolehkannya menggunakan HP dalam pembelajaran.

Selain dekat dengan industri konsep pembelajaran ITSK Sugeng Hartono diharapkan tidak terobsesi pada pola pembelajaran masa lalu. Mengingat mahasiswa saat ini dipersiapkan untuk kehidupan 20-30 tahun mendatang.

ITSK Sugeng Hartono bahkan meminta mahasiswanya mengaplikasikan langsung ilmu pembelajaran. Dia mengatakan pola pembelajaran diarahkan pada pembelajaran masa kini. Selain itu  ITSK Sugeng Hartono diharapkan dapat menembus dunia global.

“Tahun lalu kami telah mengajak mahasiswa untuk summer course [kelas musim panas] walaupun hanya melalui virtual. Setidaknya mereka telah bertemu dengan mahasiswa lain dari berbagai negara dan berinteraksi sebagai masyarakat global,” terangnya.

General Manager HTC, Blasius Herwisnu mengatakan pihaknya memiliki visi yang sama terkait pengoptimalan kreativitas yang dimulai dari anak SMA.

Hal itu diharapkan dapat menumbuhkan kebanggan nasional. Mengingat selama ini Indonesia selalu dianggap negara yang masih berkembang.

“Kini dengan sekitar 2.600 start up Indonesia saat ini berada di posisi 5 besar dunia. Kami ingin mereka [siswa SMA sederajat] memunculkan start up baru. Sehingga dunia pendidikan dan industri sudah terhubung dan siswa memiliki motivasi sebagai entrepreneur. Kami memberikan pasar yang sifatnya surviving di HTC,” kata dia.

Dengan munculnya start up baru dari Indonesia ke manca negara diharapkan bisa menyerap tenaga dan teknologi baru. Dia juga menguraikan saat ini start up asal Indonesia telah bersaing ketat di dunia, tentunya hal itu menjadi kekuatan yang besar.

Hal itu juga bisa memacu ide negara lain atau bahkan tak menutup kemungkinan start up milik Indonesia dibeli negara lain. Selain itu adanya G20 juga juga telah memicu masuknya investasi.

Saat ini menurutnya ITSK Sugeng Hartono dan HTC sedang dalam masa tantangan pengoptimalan teknologi. “Sekarang ini harus bisa menguasai strategi online, bukan lagi memperdebatkan [baik buruknya] online dan offline,” kata Blasius.

Dalam kegiatan itu juga didukung oleh RS Indriati Solo Baru, The Alana Hotel & Convention Center-Solo, Duniatex, dan Fave hotel Manahan Solo.



Selain itu juga didukung oleh Grand Mercure Solo Baru, Swiss-bel Hotel Solo, MNC Bank, Sarung Azkha, Rope Printing, CV. Karya Rejo, Omah Degan D’Jingga, dan Moris Snack & Bakery Kartasura-Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya