Soloraya
Jumat, 30 September 2011 - 14:30 WIB

Optimalkan penutupan jalur CFD Juanda, Dishub siapkan 60 barikade

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - CFD JUANDA-Warga berjalan kaki dan bersepeda saat pelaksanaan program car free day di jl juanda, Solo, Minggu (25/9/2011). CFD Jl Ir Juanda terbentang sepanjang 3,8 kilometer mulai dari Simpang Tiga Balong hingga Simpang Tiga Jurug, Jebres. Terdapat 42 persimpangan jalan yang harus ditutup sepanjang penyelenggaraan CFD mulai pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB.(JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

CFD JUANDA-Warga berjalan kaki dan bersepeda saat pelaksanaan program car free day di jl juanda, Solo, Minggu (25/9/2011). CFD Jl Ir Juanda terbentang sepanjang 3,8 kilometer mulai dari Simpang Tiga Balong hingga Simpang Tiga Jurug, Jebres. Terdapat 42 persimpangan jalan yang harus ditutup sepanjang penyelenggaraan CFD mulai pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB.(JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Solo (Solopos.com)-Pemberlakuan Solo Car Free Day (SCFD) atau hari bebas dari kendaraan bermotor di Jl Juanda setiap Minggu pagi bakal segera didukung dengan barikade (penutup jalan) di sepanjang jalur tersebut. Untuk keperluan pengadaan barikade itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo bekerja sama dengan perusahaan swasta melalui program corporate social responsibility (CSR).

Advertisement

Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Yosca Herman Sudrajad.

“Setidaknya ada 47 persimpangan jalan/gang yang terdapat di sepanjang jalur CFD di Jl Juanda yang harus ditutup, baik itu persimpangan besar maupun persimpangan kecil. Sehingga jumlah barikade yang kami siapkan ada sekitar 60 unit,” terang Yosca kepada wartawan, Jumat (30/9/2011).

Pentingnya pengadaan barikade tersebut, menurut Yosca, terkait masih banyaknya pelanggaran oleh para pengguna kendaraan bermotor yang melintas lokasi SCFD tersebut. Pada hari pertama diberlakukannya SCFD, Minggu (25/9/2011) lalu, penjagaan oleh petugas Dishub, aparat polisi, Linmas, karang taruna dan LPMK setempat dinilai belum cukup optimal.

Advertisement

“Terutama karena masih banyak warga yang belum mengetahui pemberlakuan SCFD di Jl Juanda, di samping penutupan jalan/gang yang hanya dilakukan oleh petugas, bukan dengan penutup jalan sehingga banyak warga yang masih “mencuri-curi” jalan saat melintasi jalur tersebut,” papar Yosca.

(sry)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif