SOLOPOS.COM - Ribuan warga memadati kawasan sekitar Pasar Gede Solo untuk menyaksikan karnaval Grebeg Sudiro, Minggu (19/1/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Panitia Grebeg Sudiro 2023 Solo menargetkan transaksi Rp900 juta per hari pada bazar potensi usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM pada 10-30 Januari 2023.

Ketua II Grebeg Sudiro 2023 Yanuar Sri Hartono menjelaskan nilai transaksi Rp900 juta per hari sesuai hasil survei yang dilakukan pada Grebeg Sudiro sebelum pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Dulu ada 300-an pedagang. Rata-rata omzetnya Rp3 juta per hari,” katanya saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (5/1/2022). Dia mengatakan survei dilakukan oleh tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Perputaran uang tahun ini diharapkan bisa lebih dari itu. “Grebeg Sudiro tahun ini diadakan Solo Car Free Night supaya pengunjung bisa lebih nyaman,” ujarnya.

Menurut dia, panitia Grebeg Sudiro 2023 sudah melakukan audiensi dengan Wali Kota Gibran Rakabuning Raka akhir tahun lalu. Pada saat audiensi, Wali Kota menilai perputaran uang Grebeg Sudiro 2023 bisa lebih banyak dari sebelumnya.

“Mungkin Wali Kota Solo lebih paham kondisi ekonomi Imlek tahun ini,” paparnya. Menurut dia, ada lebih kurang 300 UMKM yang bergabung pada kegiatan Grebeg Sudiro 2023 di Solo.

Mereka terbagi dalam beberapa kelompok, antara lain bazar potensi UMKM dan premium 50 pedagang, bazaar UMKM Sudiroprajan 40 pedagang.

Selanjutnya paguyuban pedagang kaki lima lampion Pasar Gede ada 150 pedagang, serta asongan 40 orang. Pedagang asongan diberikan tempat khusus Grebeg Sudiro 2023 supaya lebih tertib.

Lurah Sudiroprajan, Jebres, Solo, Asthywiana Swastiyani Leo, menjelaskan Grebeg Sudiro menjadi salah satu agenda besar Pemkot Solo. Sejumlah instansi did Pemkot Solo terlibat untuk mendukung Grebeg Sudiro berjalan tertib, aman, nyaman, dan lancar.

Instansi itu antara lain Dinas Lingkungan Hidup membantu penanganan sampah, Dinas Koperasi UKM Perindustrian membantu UMKM yang terlibat. Kemudian Dinas Perhubungan membantu manajemen lalu lintas, Satpol PP membantu ketertiban, dan BPBD untuk keadaan darurat.

“Selain memakai gedung parkir yang dikelola Dishub Solo, kami mengajak warga Kelurahan Kedunglumbu, Kepatihan Wetan, dan Kampung Baru memanfaatkan kantong parkir,” ujarnya.

Asthy menjelaskan penyelenggara bakal memasang media berupa MMT terkait informasi tarif parkir untuk menghindari jukir yang nakal. Panitia juga bakal terus mengingatkan pengunjung untuk langkah antisipasi kejahatan, contohnya copet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya