SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Orang hilang Boyolali, Bentar Setiarto, warga Desa Ketitang yang diduga pengikut Gafatar ditemukan.

Solopos.com, BOYOLALI–Bentar Setiarto, 25, warga RT 001 / RW 005 Dukuh Ringinrejo, Desa Ketitang, Nogosari, Boyolali yang sempat dikabarkan menghilang dua pekan bersama dr. Rica Tri Handayani akhirnya ditemukan, Selasa (12/1/2016). Bentar berperan sebagai Teknologi Informasi (IT) organisasi massa (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dimintai keterangan Polres Boyolali sebagai korban orang hilang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kapolda Jateng Irjen Pol Noer Ali melalui Kasubdit I Keamanan Negara Polda Jateng AKBP Joko Cahyono, mengatakan Bentar ditemukan polisi saat menjenguk kakaknya, Eko Purnomo di Mapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bentar berada di Mapolda DIY karena bersimpati dengan kakaknya yang ditangkap polisi dalam kasus penculikan dr Rica.

“Kami dihubungi Polda DIY untuk menjemput dia [Bentar] dan langsung dibawa ke Mapolres Boyolali,” ujar Joko saat ditemui wartawan di Mapolres Boyolali, Kamis (14/1/2016).

Joko mengatakan hasil penyelidikan, Bentar sebelumnya pergi bersama rombongan dr Rica di Kalimantan. Kemudian memisahkan diri dengan alasan mencari kerja sendiri. Setelah mengetahui dari media massa kakaknya, Eko ditangkap polisi langsung memutuskan kembali ke Yogyakarta.

“Dia [Bentar] dari Kalimantan kemudian ke Batam, dan terbang ke Jogja menemui kakaknya. Kami membawa dia [Bentar] ke Mapolres Boyolali karena orang tuanya Sularto membuat laporan orang hilang ketiga anaknya di polres,” kata Joko.

Menurut Joko dari pemeriksaan sementara tujuan mereka semua ke Kalimantan untuk mencari kerja dengan membuat klinik kesehatan. Ditanya mengenai keterlibatan dengan ormas Gafatar, Joko menjelaskan semua rombongan dr Rica aktif di ormas Gafatar.

“Kami mengetahui Eko menjadi pimpinan tertinggi di rombongannya dr Rica. Sementara Bentar dan Krisma berperan sebagai IT Gafatar,” kata Joko.

Eko dan Krisma, kata dia, berperan mengajarkan bagaimana cara mengirim email kepada anggota lainnya. Mereka semua aktif di Gafatar sejak 2011-2015.

Kapolres Boyolali AKBP Budi Sartono melalui Kasatreskrim Polres Boyolali AKP Andie Prasetyo, mengaku tidak berani berspekulasi mengenai keterlibatan mereka pada ormas Gafatar. Polres saat ini lebih fokus menangani kasus laporan orang hilang.

Orang tua Bentar, Sularto, 55, mengaku bersyukur dengan ditemukannya anak keduanya oleh polisi. Ia mengaku mengetahui anaknya sudah ditemukan setelah diberitahu anggota polisi Polda Jateng.

“Saya tidak menduga anak pertama saya ditetapkan menjadi tersangka. Keluarga berharap musibah ini bisa segera berakhir dan keluarga bisa kembali hidup tenang,” kata dia.

Sularto membenarkan anggota Polres Boyolali sempat mengeledah kamar kedua anaknya setelah dinyatakan hilang. Sejumlah barang seperti block notes dan kuitansi dibawa polisi. Namun, untuk dukumen Gafatar tidak ditemukan sama sekali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya