SOLOPOS.COM - Situs resmi Gafatar. (Istimewa)

Orang hilang, keberadaan Gafatar diketahui Kesbangpol Boyolali saat Gafatar mengajukan SKT.

Solopos.com, BOYOLALI–Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) diketahui telah lama berada dan berupaya mengembangkan organisasi di Boyolali. Organisasi ini kembali ramai diperbincangkan setelah dr. Rica Tri Handayani menghilang pada akhir 2015 dan ditemukan di Pangkalan Bun pada Senin (11/1/2016) bersama tiga orang asal Nogosari, Boyolali.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Boyolali, Gafatar pernah mengajukan surat keterangan terdaftar (SKT) di Boyolali sekitar satu setengah tahun lalu.

“Yang kami pahami sampai hari ini, Gafatar menyebut diri sebagai sebuah organisasi.  Organisasi ini pernah mendaftar SKT di Boyolali tetapi terkendala administrasi. Sekitar 1,5 tahun yang lalu,” kata Kasi Politik dan Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Boyolali, Suwarno, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Selasa (12/1/2016).

Saat itu, empat orang sering datang ke Kantor Kesbangpol Boyolali. Selain ingin mengajukan SKT,  Gafatar beberapa kali mengajukan proposal kegiatan bahkan pernah meminta audiensi dengan bupati. Tetapi hal itu tidak diakomodasi karena Gafatar tidak mengantongi SKT.

“Yang kami waspadai waktu saya ketemu empat orang Gafatar itu, setelah saya teliti berkas-berkas yang masuk, Gafatar tidak pernah mau menyebut Indonesia tetapi Nusantara. Setiap proposal kegiatan yang masuk selalu menyebut Nusantara.”

Oleh karena itu, Kesbangpol berupaya mewaspadai arah pergerakan organisasi tersebut. Saat itu, Gafatar di Boyolali mengaku punya kantor sekretariat di Randusari, Teras. “Bahkan salah satu orang yang datang ke kantor kami juga dari Randusari.” Dalam pengajuan SKT yang pernah masuk ke Kesbangpol Boyolali, Gafatar adalah organisasi yang bergerak di bidang sosial. Terakhir, Kesbangpol memantau kegiatan Gafatar yakni donor darah di daerah Banyudono sekitar setahun silam. Lama tak terdengar aktivitasnya, belakangan diketahui ada tiga warga Boyolali yang tersangkut dengan hilangnya dr. Rica karena ikut organisasi Gafatar.

“Jadi sebenarnya kami tidak kaget dengan adanya kabar itu. Memang di Boyolali sudah pernah ada kegiatan. Lama tidak muncul kok tiba-tiba muncul lagi dengan kasus dr. Rica.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya