Soloraya
Jumat, 7 Februari 2014 - 20:12 WIB

ORANG HILANG KLATEN : Inilah Larasati, Gadis Gantiwarno yang Sering Lupa Jalan Pulang

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua gadis Gantiwarno, Klaten, Winda (kiri) dan Larasati (kanan) yang hilang selama sepekan terakhir. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Larasati, gadis 17 tahun asal Dusun Tambongan RT 005/002, Desa Muruh, Kecamatan Gantiwarno, yang hilang sejak pekan lalu, punya pengalaman buruk. Kejadian buruk itu pula yang diduga membuatnya jadi pelupa hingga beranjak dewasa.

Ibu tiri Larasati, Waginah, menceritakan sikap dan sifat gadis yang sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Prambanan tersebut. Menurutnya, Larasati adalah gadis yang tidak banyak berbicara. Selain itu, dia juga sering lupa terhadap suatu hal.

Advertisement

“Anak saya itu sering lupa. Ke Prambanan saja dia bingung jalan pulang ke rumah,” paparnya sambil memeluk erat seragam sekolah milik putri bungsunya tersebut, Jumat.

Oleh sebab itu, anaknya selalu diantar jemput saat ke sekolah oleh saudaranya.
Menurutnya, sifat pelupa anaknya itu muncul saat masih kecil. Saat itu, Larasati berusia sekitar tiga tahun dan kepalanya terbentur akibat jatuh. Jatuhnya Larasati tepat mengenai kepala diduga menjadi penyebab sering lupa itu.

Selain itu, dirinya juga sering melihat putrinya tersenyum dan berkata sendiri. “Saya sering melihat putri saya ketawa sendiri. Bahkan, bertanya dan menjawab telepon sendiri,” ujarnya sambil menahan tangis.

Advertisement

Keluarga dan warga sudah mencari ke beberapa wilayah termasuk saudaranya. Namun, belum kunjung membuahkan hasil. “Sudah dicek ke saudara tapi tidak ada, saya berharap anak saya bisa segera ditemukan,” harapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Larasati pamit menuju warnet sambil memboncengkan Winda dengan menggunakan sepeda onthel. Hal tersebut diperoleh dari penelusuran keluarga korban di lokasi. Sepedanya ditinggal di warung mi Pak Yanto, dekat Pom Bensin Pandansimping.

Setelah itu, mereka meminta di antar tukang parkir menuju Jogja untuk menjual satu HP dan laptop. Setelah itu, mereka pergi dengan naik bus jurusan Kediri.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif