Soloraya
Sabtu, 8 Februari 2014 - 00:15 WIB

ORANG HILANG KLATEN : Keluarga Winda dan Larasati Terus Berburu, Hasilnya Masih Nihil

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua gadis Gantiwarno, Klaten, Winda (kiri) dan Larasati (kanan) yang hilang selama sepekan terakhir. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Keluarga Larasati, gadis 17 tahun asal Dusun Tambongan RT 005/RW 002, Desa Muruh, Kecamatan Gantiwarno, yang hilang sejak pekan lalu, masih belum menemukan petunjuk.

Saat Solopos.com menyambangi rumah Larasati, Jumat (7/2/2014) siang, hanya ada ibu tiri Larasati, Waginah, 52. Sedangkan ayah Larasati, Antoni, 52, sedang mencari anaknya ke suatu tempat.

Advertisement

Waginah menceritakan kronologi saat anak tirinya tersebut mulai menghilang dari rumah pada Selasa (28/1/2014) pukul 17.00 WIB. Dia mengaku sempat tidak mengizinkan anaknya untuk keluar rumah. Pasalnya, saat itu tengah hujan deras. Namun, Larasati tetap memaksa pergi ke warnet di kawasan Banggang.

Larsati akhirnya pergi sambil mengajak tetangganya, Winda Aprilia, sambil membawa satu unit laptop dan dua buah ponsel. Sejak saat itu, dua anak perempuan tersebut belum kembali ke rumah hingga sekarang.

Sementara itu, suasana duka juga masih terlihat menyelimuti keluarga Winda. Rumah sederhana yang ada di Dusun Tambongan itu dipenuhi oleh beberapa warga yang menemani keluarga korban. Kakek Winda, Hardi Wiyono Slamet, mengaku sudah melacak keberadaan korban. Namun, usahanya belum membuahkan hasil.

Advertisement

“Sampai hari ini warga yang mayoritas pemuda disini juga masih mencari Winda, tapi belum ketemu. Kami berharap agar Winda bisa segera ketemu. Kasian dia makan apa, tinggal dimana, apalagi pakaiannya cuma satu,” katanya kepada Espos di lokasi, Jumat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Larasati pamit menuju warnet sambil memboncengkan Winda dengan menggunakan sepeda onthel. Hal tersebut diperoleh dari penelusuran keluarga korban di lokasi. Sepedanya ditinggal di warung mi Pak Yanto, dekat Pom Bensin Pandansimping. Setelah itu, mereka meminta di antar tukang parkir menuju Jogja untuk menjual satu HP dan laptop. Setelah itu, mereka pergi dengan naik bus jurusan Kediri.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif