SOLOPOS.COM - Situs resmi Gafatar. (Istimewa)

Orang hilang Solo, UNS Solo terus berkomunikasi dengan Polda DIY terkait pencarian sejumlah orang yang diduga ikut Gafatar.

Solopos.com, SOLO–Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo melakukan komunikasi intensif dengan tim Polda DIY dan juga pihak keluarga, berkaitan dengan pencarian sejumlah orang hilang yang diduga ikut dalam gerakan Ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal itu menyusul laporan ada dua mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT) UNS yang menghilang dan diduga kuat terlibat dengan Gafatar. Keduanya, yaitu Silvi Nurfitriani dan Finda Amalia Ma’ruf, yang sama-sama berstatus sebagai mahasiswa Program Studi (Prodi) Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS Angkatan 2013.

Saat ditemui wartawan di Kampus UNS, Dekan FT UNS, Sholihin As`ad, mengemukakan kedua mahasiswanya tersebut diketahui mulai tidak aktif mengikuti kegiatan perkuliahan sejak Desember 2015 lalu.

Kemudian pihak keluarga Silvi melaporkan anaknya yang hilang ke FT UNS mengingat sejak 6 Desember 2015, Silvi tidak bisa dihubungi. “Pihak keluarga Silvi juga mendatangi kami pada pertengahan Desember lalu. Mereka melaporkan kalau anaknya tidak bisa dihubungi sejak 6 Desember lalu. Informasi dari pihak keluarga, sebelum menghilang, Silvi meninggalkan surat kalau dirinya mau pergi dan jangan dicari,” ungkap Sholihin, didampingi Wakil Dekan (WD) III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni) FT UNS, Eko Pujiyanto, Selasa.

Setelah melapor ke FT UNS, keluarga Silvi kemudian melapor ke Polres Karanganyar. Pihak keluarga tidak melapor ke Polresta Solo karena organisasi tersebut sudah dilarang di Solo.

“Jadi keluarga melaporkan peristiwa itu ke Polres Karanganyar. Sebab Gafatar Karanganyar ini masih aktif dan tidak dilarang sampai sekarang,” imbuh Eko.

Eko menambahkan Silvi yang berasal dari Banjarnegara ini diduga diajak bergabung Gafatar oleh Finda yang terlebih dahulu ikut organisasi tersebut. Dari pengakuan orang tua Silvi, Finda merupakan pengurus Gafatar di Wonogiri dan sampai sekarang juga masih aktif. Bahkan, Finda bersama orang tuanya secara sadar juga meninggalkan rumahnya di Wonogiri tepatnya di Palem RT 001/RW 014, Purwosari, Kabupaten Wonogiri.

Eko menambahkan berdasarkan informasi yang dihimpun dari kemahasiswaan, bahwa Dewan Mahasiswa FT UNS pernah mengadakan kegiatan bakti sosial (baksos), di mana Gafatar juga ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Saat kegiatan itulah Silvi dan Finda sempat menawarkan jika ada mahasiswa lain yang berminat untuk bergabung dengan kegiatan-kegiatan Gafatar.

“Berdasarkan informasi yang saya dapat dari teman-temannya, jadi keduanya (Silvi dan Finda) ini merupakan teman dekat. Bahkan keduanya juga menawari teman-temannya secara terang-terangan untuk masuk di Gafatar,” bebernya.
Eko mengungkapkan dari sisi akademik, baik Silvi maupun Finda termasuk mahasiswa dengan nilai rata-rata baik dan tidak bermasalah di bidang akademik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya