SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

KARANGANYAR – Tim gabungan menghentikan proses pencarian Daliyem, 50, warga RT 001/RW 001, Dusun Blumbang Lor, Desa Blumbang, Kecamatan Tawangmangu pada Minggu (20/5/2012). Langkah ini diputuskan sesuai hasil pertemuan Muspika Tawangmangu dan prosedur tetap (protap) pencarian orang hilang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Komandan SAR Karanganyar, M Abdullah, mengatakan selama tiga hari penyisiran di sekitar lokasi kejadian tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan Daliyem. Penyisiran dilakukan dengan memantau di sekitar lokasi kejadian dengan menaiki lereng curam. “Sesuai keputusan Muspika Tawangmangu penyisiran akan dihentikan mulai pukul 17.00 WIB,” ujarnya kepada Solopos.com.

Menurutnya, tim gabungan terdiri dari 85 personel disebar di beberapa titik untuk memudahkan penyisiran. Mereka kembali melakukan penyisiran pada hari ketiga. Berdasarkan pantauan anggota tim gabungan yang berada di sekitar 1.700 meter di atas permukaan laut (MDPL) sempat mencium bau busuk. Diduga bau tersebut adalah mayat. “Kami belum bisa memastikan apakah mayat atau bukan. Yang jelas baunya cukup menyengat,” jelasnya.

Pihaknya memprioritaskan penyisiran pada lokasi bau busuk tersebut. Selain itu pencarian dilakukan pada lokasi yang belum pernah disisir oleh tim gabungan. Selama tiga hari penyisiran, anggota tim gabungan masih terkendala munculnya kabut dengan jarak pandang 20 meter.

Sementara itu, Humas Basarnas Semarang, Aris Triyono, menambahkan medan di lokasi kejadian cukup berat. Selain lereng curam, cuaca di Gunung Lawu kadang cepat berubah dan muncul kabut. Pihaknya menghentikan penyisiran jika muncul kabut tebal yang membatasi pandangan mata.

Selama penyisiran, tim gabungan juga memasang jaring berukuran cukup besar yang dibentangkan di dasar lembah. Apabila korban melintasi lembah akan tersangkut pada jaring yang dipasang. Namun, selama penyisiran tiga hari tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. “Berdasarkan keterangan warga setempat, korban menderita gangguan mental. Penyisiran dihentikan karena sesuai protap dan keputusan Muspika yang telah melaksanakan pertemuan,” tambah Aris.

Korban dilaporkan hilang saat mencari rumput, Kamis (17/5/2012). Saat kejadian, korban hanya seorang diri berada di lokasi. Di sekitar lokasi kejadian ditemukan peralatan milik korban untuk mencari rumput seperti sabit, kain jarit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya