Soloraya
Sabtu, 5 September 2020 - 16:48 WIB

Orang Tanpa Gejala Ikut Takziah, 15 Warga Plupuh Sragen Tertular Covid-19

Muh Khodiq Duhri  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasien positif corona yang sudah dinyatakan sembuh di Sragen. (Dok. Solopos)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebanyak 15 warga Dukuh Cangkol RT 002 dan 017, Desa Cangkol, Kecamatan Plupuh, Sragen, terkonfirmasi positif terpapar virus corona jenis baru atau Covid-19.

Diduga penularan terjadi setelah mereka mengikuti takziah yang digelar pekan lalu. Hasil swab ke-15 warga itu diumumkan pada Jumat (4/9/2020).

Advertisement

Lima belas warga Kecamatan Plupuh itu merupakan hasil tracing contact dari satu perempuan yang lebih dulu terkonfirmasi positif Covid-19. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang sayur keliling itu diduga tertular virus corona saat kulak di Pasar Gemolong.

5 Hari Tambah 136 Kasus Baru Covid-19, Pemkab Boyolali Beberkan Penyebabnya

Advertisement

5 Hari Tambah 136 Kasus Baru Covid-19, Pemkab Boyolali Beberkan Penyebabnya

Karena berkontak erat dengan warga lain yang terkonfirmasi positif corona, pedagang keliling tersebut kemudian menjalani tes swab yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen.

Selama menunggu hasil uji swab, perempuan itu diminta tetap di rumah, namun dia justru ikut takziah.

Advertisement

Sip! Pengusaha Perahu Gethek Rawa Jombor Klaten Sepakat Sediakan Pelampung

21 Orang Ikut Tes Swab

Warga Cangkol, Plupuh, dibuat geger setelah perempuan yang bekerja sebagai pedagang sayur keliling itu dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.

Sebanyak 21 warga Dukuh Cangkol yang menjalin kontak dengan yang bersangkutan saat takziah kemudian diwajibkan mengikuti tes swab.

Advertisement

Hasilnya, 15 warga di antaranya dinyatakan positif dan enam warga dinyatakan negatif. Pada Sabtu malam, 15 warga itu akan dijemput petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen untuk menjalani isolasi di kompleks Gedung Technopark Ganesha Sukowati.

Siap-Siap, Ganti Rugi Lahan Jalur Lingkar Timur Sukoharjo Dimulai November

Saat ini, Dukuh Cangkol juga sudah menutup akses masuk atau lockdown. Suwandi menilai penularan Covid-19 saat takziah di Cangkol, Plupuh bisa terjadi karena warga tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker.

Advertisement

“Selama ini, kesadaran warga untuk menjaga protokol kesehatan masih kurang. Saat takziah, banyak yang tidak memakai masker. Padahal setiap warga sudah dikasih masker. Mereka seperti tidak peduli dengan Covid-19. Saya sendiri yang memakai masker malah terlihat seperti orang asing. Tapi, mudah-mudahan setelah ini kesadaran warga lebih meningkat,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif