SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pelajar Sekolah Dasar (SD) (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah orang tua murid di Wonogiri memilih menyekolahkan anak di sekolah dasar atau SD swasta. Banyaknya variasi program belajar, metode pengajaran yang dinilai baik, dan biaya murah menjadi pertimbangan kuat orang tua lebih memilih menyekolahkan anak di SD swasta ketimbang SD negeri. 

Salah satu orang tua siswa di Purworejo, Wonogiri, Bintoro, mengaku menyekolahkan anak di salah satu SD swasta berbasis Islam di Wonogiri. Ada beberapa alasan mengapa dia menyekolahkan putranya di sekolah tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dia menjelaskan program-program belajar yang ditawarkan di sekolah itu tidak hanya fokus pada kegiatan akademik, melainkan juga nonakademik. Misalnya menyediakan berbagai macam pilihan ekstrakurikuler mulai dari seni hingga olahraga.

Orang tua murid di Wonogiri itu mengatakan metode pembelajaran sekolah swasta itu juga berbeda dengan sekolah negeri. Dia mencontohkan ketika siswa belajar di kelas, mereka tidak diwajibkan untuk duduk di kursi. Siswa boleh mengikuti pelajaran dengan duduk di lantai atau sesuai dengan selera anak.

“Anak dibuat senyaman mungkin berada di sekolah untuk belajar. Mereka dibebaskan untuk mengikuti pembelajaran dengan gaya mereka sendiri tapi tetap memastikan siswa paham materi yang diajarkan. Jadi nyenengke banget” kata Bintoro, Rabu (28/6/2023).

Bintoro menyampaikan tidak mudah mencari SD negeri dengan kualitas yang benar-benar baik. Ia mengakui jarak rumahnya dengan SD negeri hanya sekitar 300 meter. Tetapi ia tetap memilih menyekolahkan anaknya di SD swasta yang jaraknya lebih kurang tiga kilometer dari rumah. 

Dia juga menyebut biaya yang dikeluarkan untuk bersekolah di SD swasta yang ia nilai bagus itu tidak jauh berbeda dengan biaya sekolah di SD negeri. Setiap bulan orang tua murid asal Purworejo, Wonogiri, tersebut mengeluarkan uang Rp360.000 untuk biaya anak sekolah.

Hal itu tidak jauh berbeda dengan siswa di SD negeri yang meski biaya sekolah bulannya gratis, orang tua masih keluar uang sekitar Rp350.000 untuk jajan anak dan keperluan lain.

“Sudah saya hitung, biayanya tidak jauh berbeda. Perbedaannya hanya pada biaya pendaftaran, kalau di SD negeri kan gratis. Kalau di SD swasta yang tempat anak saya sekolah bayar Rp5 juta,” uca dia.

Jarak Jauh Tak Masalah

Pertimbangan lain, lanjut dia, jam pulang anaknya sekolah tidak jauh berbeda dengan jam pulang kerjanya. Hal itu cukup memudahkan dia untuk mengantar atau menjemput anaknya di sekolah. Apalagi jarak sekolah dengan kantor tempat bekerja juga cukup dekat.

Orang tua siswa lain asal Girimarto, Wonogiri, Erna Tsalatsatun, juga mengaku memilih menyekolahkan anak di SD swasta yang jaraknya lebih dari tiga kilometer dari rumah padahal ada SD negeri dengan jarak 200 meter dari rumahnya.

Dia mengungkapkan jumlah siswa SD negeri di dekat rumahnya sedikit sehingga membuat ia ragu untuk menyekolahkan anaknya di SD itu. 

Selain itu, Erna memang menginginkan anaknya mendapatkan pelajaran pendidikan agama Islam lebih banyak di samping tetap mendapatkan pelajaran umum. Di SD swasta itu, dua anak Erna mendapatkan pelajaran akidah dan akhlak yang tidak diberikan di SD negeri. 

“Bagi kami pelajaran agama itu penting ya. Karena kalau melihat saat ini, akhlak, tata krama anak-anak itu kan sudah berkurang,” ucap dia.

Dia melanjutkan selain alasan itu, sebagai wanita karier dan suami juga bekerja, dia tidak bisa memantau terus anaknya di sekolah. Begitu juga tidak bisa mengantar jemput anaknya.

Sementara dengan menyekolahkan anaknya di sekolah itu, ada tumpangan antar-jemput siswa, sehingga memudahkan baginya.

“Kalau biaya, bagi saya, dengan uang Rp150.000/bulan untuk SPP, itu biaya yang masih sangat murah dengan fasilitas dan pengajaran yang menurut kami baik,” kata Erna.

Orang tua murid lain yang menyekolahkan anaknya di SD negeri di Wonogiri, Diana, juga mengakui beberapa SD swasta lebih unggul dibandingkan SD negeri. Siswa SD swasta dinilai lebih banyak memiliki kemampuan keterampilan sebab di sekolah itu mereka difasilitasi untuk mengembangkan minat dan bakatnya. 

Ratusan SD Negeri Kurang Murid

“Kalau saya, menyekolahkan anak di SD negeri karena memang alasan jarak saja. Jarak SD dengan rumah saya hanya 200 meter. Kalau saya sekolahkan ke SD swasta, jaraknya jauh. Sementara saya sebagai orang tua bekerja, jadi pilihan SD terdekat bagi saya paling memungkinkan,” ucap Erna.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Gino, menyampaikan ada ratusan SD negeri yang mempunyai murid kurang dari 60 anak di Wonogiri. Artinya sekolah tersebut minim pendaftar.

Sekolah-sekolah yang memiliki siswa kurang dari 60 anak sulit mendapatkan dana alokasi khusus dari pemerintah pusat untuk meningkatkan sarana dan prasarana (sarpras) sekolah. Akibatnya, sarpras di sekolah itu terbatas.

Dia mengakui banyak pula orang tua murid di Wonogiri yang memilih untuk menyekolahkan anak ke sekolah swasta. Hal itu bisa dipahami karena sekolah-sekolah swasta memberikan tawaran program yang banyak.

“Orang tua itu senang anaknya punya keterampilan kalau disekolahkan di swasta. Misalnya jadi pintar mengaji, pintar karawitan, dan lain-lain,” kata Gino.

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan Kementerian Kebudayaan Riset dan Teknologi, banyak sekolah-sekolah swasta yang memiliki siswa jauh lebih banyak dibandingkan SD negeri di Wonogiri. Misalnya di Kecamatan Wonogiri, ada tiga SD swasta.



Masing-masing sekolah itu memiliki siswa lebih dari 150 anak. Bahkan dua di antaranya lebih dari 300 anak.  Hal itu menjadikan sekolah swasta itu memiliki jumlah siswa terbanyak di Kecamatan Wonogiri.

Sementara dari 53 SDN negeri di Wonogiri sebanyak 32 SD di antaranya memiliki siswa kurang dari 100 anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya