Percobaan penculikan membuat orang tua siswa SDN 1 Kebonromo resah.
Solopos.com, SRAGEN — Aksi yang diduga mengarah pada percobaan penculikan terhadap salah seorang siswa SDN 1 Kebonromo, Ngrampal, Sragen, Jumat (4/11/2016), membuat kalangan orang tua murid di sekolah setempat resah.
Mereka meminta aparat polisi berjaga-jaga di lingkungan sekolah yang terletak di dekat Jl. Raya Sragen-Ngawi itu agar siswa tidak takut masuk sekolah dan orang tua tidak resah. (baca: Diiming-imingi Gelang, Bocah SD Nyaris Diculik)
Orang tua siswa kelas II SDN 1 Kebonromo, Sri, 30, mengaku selalu menjemput kedua anaknya yang duduk di kelas II dan kelas V. Sri tinggal di Dukuh Bogolan RT 001, Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, Sragen.
“Kami oran tua resah dengan kejadian percobaan penculikan itu. Anak saya yang kelas II sampai tidak mau masuk sekolah karena takut dengan peristiwa percobaan penculikan itu. Saya khawatir kalau anak saya keterusan tidak mau sekolah. Kami minta sekolah, terutama guru lebih hati-hati jangan sampai peristiwa itu terulang lagi,” katanya saat ditemui wartawan, Sabtu (5/11/2016).
Orang tua lainnya, Sri Sulasmi, 36, yang biasa menunggui anaknya pulang di pinggir jalan raya juga mengaku resah dengan kejadian itu. “Saya berharap peristiwa itu tidak terulang lagi di sekolah ini maupun sekolah lainnya,” ujarnya.
Guru kelas I SDN 1 Kebonromo, Suratminingsih, 60, berusaha untuk meningkatkan pengawasan terhadap peserta didiknya agar tetap di lingkungan sekolah selama jam sekolah. Suratminingsih mengatakan sejak peristiwa Jumat kemarin 50% orang tua siswa memilih mengantar anaknya ke sekolah.
“Kalau biasanya hanya beberapa orang tua yang mengantar anaknya. Baru tadi pagi [kemarin], banyak orang tua yang mengantar dan menjemput anak-anaknya di sekolah. Jumlah siswa di sekolah ini ada 117 anak, kalau 50 orang orang tua siswa yang mengantar anaknya ada,” ujarnya saat ditemui