SOLOPOS.COM - Tori, orangutan betina koleksi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo terlihat di kandang barunya yang terletak di pulau di tengah danau di taman wisata itu. Tori dan pasangannya dipindahkan ke seitu agar bisa berkembang biak dan menghindarkan mereka dari keisengan pengunjung yang suka melemparkan puntung rokok, yang membuat Tori sempat kecanduan merokok. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Tori, orangutan betina koleksi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo terlihat di kandang barunya yang terletak di pulau di tengah danau di taman wisata itu. Tori dan pasangannya dipindahkan ke seitu agar bisa berkembang biak dan menghindarkan mereka dari keisengan pengunjung yang suka melemparkan puntung rokok, yang membuat Tori sempat kecanduan merokok. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Tori, seekor orangutan koleksi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ, Solo, sempat menarik perhatian beberapa waktu lantaran punya kebiasaan merokok. Hal ini terjadi gara-gara ulah iseng tak terpuji pengunjung yang kadang melemparkan puntung rokok yang masih menyala ke dalam kandangnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Namun kini Tori yang berusia 13 tahun ini bisa menghentikan secara total kebiasaan buruknya itu. Soalnya dia kini dipindahkan ke kandang terbuka yang terpencil di pulau tengah danau di kompleks TSTJ. Di pulau seluas sekitar 300 meter persegi itu, orangutan betina, tersebut bersama pasangannya Didik, 23, bisa hidup lebih tenang. Memang mereka nampak masih belum terbiasa. Tori cenderung lebih sering bersembunyi di salah satu gua buatan tengah pulau itu. Sementara, Didik, bergelantungan di pepohonan ataupun di panggung kayu yang dibuat oleh Centre for Orangutan Protection (COP) dan pengelola TSTJ.

“Didik sepertinya sudah bisa beradaptasi. Kalau Tori, mungkin baru lima hari bisa beradaptasi dengan baik,” terang Koordinator Program Konservasi Ex Situ COP, Daniek Hendarto, Kamis (26/7/2012). Kedua orangutan itu memang baru dipindah dari kandang lama pada Rabu (25/7/2012). Tak seperti di kandang lama, Tori dan Didik bisa berekspresi layaknya di hutan bebas di tengah pulau itu. Dilengkapi dua gua buatan berdiameter satu meter, satu kolam kecil untuk persediaan air minum dan beberapa pohon besar, Tori dan Didik diharapkan bisa beranak pinak.

Tempat tinggal Tori dan Didik yang baru ini memang jauh dari jangkauan pengunjung. Harapannya, Tori, yang selama ini sempat kecanduan rokok bisa menghentikan aktivitasnya. Sekeliling pulau tempat kedua primata itu tinggal dikelilingi air danau yang cukup dalam. Dengan begitu, pengunjung tak lagi bisa melempari Tori maupun Didik dengan makanan atau rokok. “Ini merupakan solusi permanen agar Tori tak lagi merokok. Karena pengunjung tak mungkin bisa melemparinya puntung rokok,” kata Daniek.

Bukan hanya Tori, dua orangutan lainnya di TSTJ yang saat ini masih dalam kandang lama, Doni dan Yeti juga bakal dipindah ke pulau di tengah danau TSTJ apabila program pemindahan Tori dan Didik berhasil. Harapannya, TSTJ bisa menjadi salah satu kebun binatang yang memberikan kenyamanan bagi hewan-hewannya dengan hidup di kandang terbuka. “Ini satu-satunya kebun binatang di Indonesia yang memiliki kandang orangutan terbuka,” klaim Daniek.

Selain mengadopsi cara perawatan binatang di kebun binatang luar negeri dengan membuat kandang terbuka, TSTJ juga akan membuat pusat edukasi pengunjung untuk mengantisipasi perilaku menyimpang hewan-hewan di taman itu. Pusat edukasi yang rencananya bakal digarap akhhir Juli ini akan menyediakan informasi seputar perlakuan pengunjung untuk hewan satwa dan beberapa peraturan berkunjung ke kebun binatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya