SOLOPOS.COM - Sebanyak 435 anggota Gafatar yang ditampung di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, dipulangkan ke daerah asal, Jumat (29/1/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Ormas Gafatar, ada 36 anggota Gafatar yang dipulangkan ke Kabupaten Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR–Sebanyak 36 orang anggota kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Kabupaten Karanganyar dikembalikan ke tengah masyarakat, Minggu (31/1/2016).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mereka dijemput tim Pemkab Karanganyar dari Asrama Haji Donohudan, lalu dijamu di Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Karanganyar. Perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) setempat menyambut kedatangan rombongan Gafatar.

Tim Forkompinda dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi, lantaran Bupati tengah berada di Jakarta. Hadir pula Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Karanganyar, Badaruddin, yang juga Wakil Ketua MUI Karanganyar.

Pantauan Solopos.com, rombongan Gafatar dijamu di Ruang Anthurium Rumdin Bupati Karanganyar, yang biasa digunakan untuk perjamuan tamu very important person (VIP). Sebelum diserahkan kepada camat untuk dikembalikan ke warga, mereka diberi pengarahan.

Sekda Karanganyar, Samsi, Pemkab terbuka terhadap para anggota Gafatar. Diharapkan mereka bisa membaur dan membina kembali hubungan baik dengan para tetangga.

“Silahkan bercampur kembali dengan para tetangga, membina hubungan baik,” kata dia.

Samsi menjelaskan Pemkab siap memfasilitasi setiap kebutuhan anggota Gafatar yang kembali ke Karanganyar, seperti kebutuhan dasar akan pendidikan dan kesehatan. Pembinaan dan pengawasan anggota Gafatar diserahkan kepada camat masing-masing.

Samsi berharap anggota Gafatar bisa memulai kembali kehidupan di Karanganyar, dan tak perlu kembali ke Kalimantan. Dia meminta mereka tidak mudah termakan janji atau iming-iming tentang kehidupan yang lebih baik dari pihak tak bertanggung jawab.

Seruan senada disampaikan Kepala Kemenag Karanganyar, Musta’in Ahmad. Dia mengajak para anggota Gafatar mengembangkan Islam moderat di Karanganyar. “Ayo bareng-bareng kita kembangkan Islam yang tidak ekstrem, Islam yang di tengah-tengah,” kata dia.

Musta’in menjelaskan sepekan terakhir tim dari Kemenag Karanganyar telah berada di Asrama Haji Donohudan untuk mendampingi kepada anggota Gafatar. Dia berharap anggota Gafatar tidak kembali ke kelompoknya dan ke Kalimantan.

“Selamat datang kembali di dunia nyata. Bila kemarin kita diiming-imingi sesuatu yang tidak nyata, saatnya kembali ke dunia nyata. Islam yang sesungguhnya adalah umat yang mengejar dunia dan akhirat. Kesulitan hidup adalah tantangan bersama,” urai dia.

Sementara salah satu anggota Gafatar, Heri Murtopo, mengaku bingung kembali ke Karanganyar. Sebab laki-laki tersebut menyatakan sudah tidak mempunyai harta benda di Bumi Intanpari. Sehingga dia berharap Pemkab bisa memfasilitasi kebutuhannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya