SOLOPOS.COM - Sebanyak 1.281 anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di dermaga Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (27/1/2016) petang. Ribuan anggota Gafatar ini dibawa dari Pelabuhan Ketapang, Kalimantan Barat, dengan menggunakan kapal Dharma Fery sejak Selasa (26/1/2016) dan akan langsung dibawa ke penampungan Asrama Haji Donohudan, Boyolali. (Imam Yuda /JIBI/Semarangpos.com)

Ormas Gafatar sempat menarik perhatian masyarakat.

Solopos.com, SRAGEN—Lima warga yang sempat tergabung dalam Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dipulangkan dari Kalimantan Utara menuju kampung halamannya di Desa Juwok, Kecamatan Sukodono, Sragen.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Lima warga yang masih satu keluarga itu dijemput di Bandara Adi Soemarmo Boyolali pada Rabu (27/4/2016) malam. Mereka adalah Joko Wibowo bersama istri dan ketiga anaknya. Mereka baru tiba di kampung halaman sekitar pukul 21.30 WIB. Pemulangan satu keluarga eks anggota Gafatar itu dilakukan secara estafet mulai dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lalu diteruskan kepada Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpollinmas) Sragen, Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Sukodono dan pihak keluarga.

“Mereka langsung dijemput di bandara tanpa mondok terlebih dahulu di Asrama Haji Donohudan,” kata Kepala Kesbangpollinmas Sragen Giyadi kepada solopos.com, Kamis (28/4/2016).

Giyadi menjelaskan sebetulnya satu keluarga itu akan dipulangkan bersamaan dengan eks anggota Gafatar lain asal Sragen pada Januari lalu. Saat itu, satu keluarga itu sudah berkemas-kemas. Namun, kepulangan mereka ke kampung halaman terpaksa ditunda karena istri Joko Wibowo saat itu tengah hamil tua.

“Penundaan kepulangan mereka ke kampung halaman itu bukan karena ada masalah lain. Penundaan kepulangan mereka murni karena dia [istri Joko Wibowo] hamil tua. Jadi, mereka pulang dengan membawa bayi yang baru dilahirkan,” papar Giyadi.

Adanya penambahan lima warga itu membuat jumlah eks Gafatar asal Sragen menjadi 21 orang. Sebelumnya, terdapat 16 warga eks Gafatar asal Sragen yang dipulangkan ke kampung halaman. “Sepulang dari merantau ke Kalimantan, Kesbangpollinmas bersama Kemenag [Kementerian Agama] dan Dinas Sosial akan bekerja sama untuk memulihkan kondisi psikis mereka. Kami juga berencana memberikan bekal keterampilan untuk membangun kembali perekonomian keluarga di kampung halaman,” jelas Giyadi.

Sementara itu, Camat Sukodono, Susilo Hono, mengatakan proses pemulangan satu keluarga eks Gafatar itu berlangsung dengan lancar. Menurutnya, tidak ada gejolak di masyarakat di kampung halaman keluarga eks Gafatar itu. “Keluarga dan masyarakat sudah menerima mereka dengan senang hati,” ujar Susilo Hono.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya