SOLOPOS.COM - Ilustrasi Mi. (Freepik)
Solopos.com, SOLO – Mi merupakan makanan yang bisa dibilang mudah didapatkan di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan mi sudah menjadi salah satu kuliner yang selalu disantap atau dicari saat sedang berlibur ke kota orang, salah satunya bila berkunjung ke Kota Solo.
Kini, mi menjadi salah satu karya kuliner yang sering dicari saat berada di Solo. Tak heran, warung makan yang menjual olahan mi menjamur di mana-mana.
Jenis mi yang digunakan pun beragam, mulai dari tipis hingga tebal. Karakteristik dari rasa dan tekstur setiap mi juga berbeda.
Berikut beberapa jenis mi yang sering menjadi sajian di warung-warung kekinian.
Mi telur atau yang dikenal dengan mi kuning merupakan jenis mi yang sangat sering digunakan sebagai olahan makanan, selain itu jenis mi ini juga sering ditemukan di warung makan. Mi ini berwarna kuning serta terbuat dari campuran tepung terigu dan telur. Mi telur dapat diolah menjadi mi goreng, mi rebus, ditumis, menjadi pelengkap soto atau bakso, dan masih banyak lagi.
Bihun merupakan jenis mi yang lebih tipis dan terbuat dari tepung beras serta memiliki warna putih bening. Bentuknya yang tipis membuat bihun sangat cocok dijadian isian makanan seperti risoles ataupun pastel. Bihun merupakan makanan yang mengandung mineral selenium tinggi.
Dalam jurnal Molecules, dijelaskan bahwa selenium bersifat antioksidan, sehingga dapat membantu menjaga kekebalan tubuh. Oleh sebab itu, bihun dapat memenuhi kebutuhan harian selenium.
Meski memiliki bentuk yang hampir mirip dengan bihun, namun ternyata keduanya memiliki perbedaan pada bahan dasarnya. Jika bihun terbuat dari tepung beras, sohun terbuat dari pati kacang hijau. Sohun memiliki tekstur yang lebih kenyal dan lebih bening daripada bihun.
Selain itu, sohun memiliki indeks glikemik lebih rendah daripada bihun sehingga dapat dikatakan lebih sehat. Bukan hanya itu, sohun juga memiliki sedikit kandungan kalsium dan beberapa mineral.
Kwetiau merupakan jenis mi yang terbuat dari campuran tepung beras dan air, oleh sebab itu warnanya terlihat lebih pucat. Kwetiau berasal dari Tiongkok dan memiliki bentuk yang lebar, agak tebal, serta pipih. Jenis mi ini cukup mudah ditemukan dan bila kamu berkunjung ke restoran Chinese food, kamu akan menemukan menu kwetiau ini.
Jenis mi ini telihat mirip dengan bihun atau sohun, namun misoa memiliki tekstur lebih lembut karena terbuat dari tepung gandum. Berdasarkan data Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) Kemenkes, terdapat 8,7 mg besi, 8,5 gram protein, dan 120 mg fosfor yang terkandung dalam tiap 100 gram misoa.