SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok Solopos)

ilustrasi (dok Solopos)

Sukoharjo (Solopos.com)–Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Colo Timur memperkirakan ratusan hektare (ha) tanaman padi di wilayah Kabupaten Sukoharjo rawan kekurangan air irigasi menyusul jadwal pengeringan saluran selama satu bulan penuh mulai 1 Oktober.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ketua P3A Colo Timur, Sarjanto, mengemukakan tanaman yang rawan mengalami kekeringan terutama yang saat ini masih berusia kurang dari satu bulan. Dia menyebutkan, selain menyulitkan penyeragaman pola tanam, petani yang nekat menanam padi setelah bulan Juli membuat tanaman berisiko kurang air.

“Kalau situasi seperti itu kami dari P3A juga tidak bisa berbuat banyak. P3A kan hanya pemanfaat air dari saluran Colo, praktis kalau airnya mati kami juga tidak bisa apa-apa,” ungkapnya ditemui Espos di sela-sela sebuah kegiatan di Kantor Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sukoharjo, Kamis (8/9/2011).

Sarjanto menyatakan ratusan haktare tanaman padi yang rawan kekurangan air irigasi saat pengeringan saluran Colo Timur tersebar di berbagai wilayah kecamatan.  Menurut dia tanaman padi masih mungkin tertolong jika petani memiliki sumur pantek di areal sawah masing-masing. Namun selama pengeringan saluran, lanjutnya, praktis permukaan air sumur juga akan mengalami penurunan cukup signifikan.

“Tanpa sosialisasi pun petani sudah tahu bahwa bulan Oktober merupakan jadwal pengeringan saluran. Karena itu bagi yang nekat menanam meski waktunya mepet, kami tidak bisa menyalahkan, tetapi risiko tanaman padi kekurang air irigasi praktis menjadi tanggung jawab masing-masing petani,” tandasnya lagi.

Sarjanto mengungkapkan empat kecamatan dengan luasan areal pertanian rawan kekurangan air cukup besar selama masa pengeringan saluran berlangsung Polokarto, Mojolaban, Sukoharjo Kota, dan Nguter. Dia menambahkan, meski tidak menjanjikan solusi, P3A akan menggelar pertemuan terkait masalah itu.

Sementara Kepala Dispertan Sukoharjo, Giyarti, menyatakan sampai bulan Juli luas areal tanaman padi masa tanam   MT III dilaporkan sebanyak 10.692 ha. Kecamatan Polokarto, kata dia, merupakan wilayah dengan luasan areal tanam terbesar mencapai 2.039 ha, diikuti Kecamatan Nguter dengan 1.360 ha dan Kecamatan Baki 1.174 ha. Sedangkan di Kecamatan Mojolaban arealnya hanya seluas 852 ha serta di Sukoharjo Kota seluas 611 ha.

(try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya