Soloraya
Selasa, 22 Januari 2013 - 23:00 WIB

Pabrik Penggorengan Intip Sukoharjo Terbakar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO–Sebuah pabrik pembuatan dan penggorengan intip di Gang Nuri, Dukuh Waringinrejo RT 005/RW 019, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo (bukan Gemblegan Solo seperti berita Solopos.com sebelumnya) ludes terbakar, Selasa (22/1/2013) petang. Penyebab kebakaran diduga karena tabung gas elpiji yang digunakan untuk membakar intip mengalami kebocoran.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa malam, pabrik tersebut adalah milik Jumain, 54, yang beralamat sama dengan pabriknya.

Kebakaran itu diketahui sekitar pukul 18.15 WIB dan baru dilaporkan ke pemadam kebakaran sekitar pukul 18.30 WIB. Kapolres Sukoharjo, AKBP Ade Sapari, melalui Kapolsek Grogol, AKP Agus Setyono, mengatakan si jago merah melalap rumah di lantai tiga milik Jumain yang dijadikan sebagai tempat pembuatan dan penggorengan intip.

Menurut Agus, beberapa menit sebelum terjadi kebakaran, Jumain dan istrinya, Sumiyati, 45, sempat membuat dan memanaskan intip di lantai tiga itu. Sebelum digoreng menggunakan tungku, intip yang dibuat itu ditaruh di dalam rak yang terbuat dari kawat ram. Selanjutnya intip tersebut dipanaskan menggunakan 12 tungku pemanas.

Advertisement

Setelah menaruh intip yang dibuatnya, sambung Agus, Jumain dan istrinya meninggalkan lokasi pabrik.  “Tidak lama kemudian Suradi, salah satu tetangga yang rumahnya berdekatan dengan rumah korban, merasakan hawa udara panas. Setelah dicek, ternyata rumah korban pada lantai tiga kebakaran,” ujar Agus saat dihubungi Solopos.com, Selasa malam.

Mengetahui rumah korban kebakaran, Suradi yang juga Ketua RT 005/RW 019, meminta bantuan kepada warga sekitar untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Sebagian warga juga segera menghubungi pemadam kebakaran. Tak lama kemudian, dua mobil pemadam kebakaran Solo dan dua mobil pemadam dari Sukoharjo dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.

“Penyebab kebakaran diduga karena korban lalai mengetahui bahwa tabung gas elpiji dari tungku yang digunakan sebagai pemanas, ternyata bocor,” terang Agus. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Namun akibat kebakaran itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp10 juta.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif