Soloraya
Minggu, 18 Mei 2014 - 13:40 WIB

Pabrik Tripleks PT Prima Parquet Indonesia di Sragen Digeruduk Warga

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Belasan warga RT 004/RW 001 Desa Sambirembe, Kalijambe, Sragen, mendatangi pabrik PT Prima Parquet Indonesia (PPI) di Sentra Industri Mebel dan Kerajinan Asmindo Sragen (SIMAS), Jumat (16/5/2014) malam. Aksi itu sebagai bentuk protes warga terhadap polusi dan jam operasional pabrik tripleks tersebut.

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Sambirembe, Sabtu (17/5/2014), konflik warga dengan pabrik sudah berlangsung lama.
Saat Solopos.com bermaksud meminta informasi dari manajemen PT PPI, petugas satpam pabrik mengatakan bos mereka sedang tidak di kantor. Mereka mengaku tidak mengetahui aksi warga.

Advertisement

Namun Wakil Ketua RT 04/RW 01 Sambirembe, Giyanto, mengonfirmasi adanya aksi warga menggeruduk pabrik PT PPI Jumat malam. “Warga protes polusi pabrik PT PPI,” tutur dia.

Dia menjelaskan saat itu aksi warga dimediasi jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kalijambe. Dalam pertemuan tersebut diputuskan untuk menggelar mediasi lanjutan. Dalam mediasi juga diputuskan untuk menghadirkan pejabat terkait dari Pemkab Sragen. Kasi Trantib Kecamatan Kalijambe, Agus Subagyo, mengonfirmasi keterangan tersebut.

Dia menerangkan puluhan warga mendatangi pabrik PT PPI Jumat sekitar pukul 21.30 WIB. “Mereka protes kebisingan dan polusi debu. Pengamanan dilakukan Polsek dan Koramil,” kata dia.

Advertisement

Agus melanjutkan pada pekan ini akan digelar dialog warga dengan manajemen PT PPI dan Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Sragen. “Mediasi harus ada BPTPM,” sambung dia.

Menurut Agus saat itu manajemen PT PPI meminta warga menyampaikan keluhan atau tuntutan mereka kepada BPTPM Sragen. Alasannya, manajemen PT PPI memiliki izin lengkap beroperasi. Untuk menentukan apakah operasional pabrik PT PPI mengganggu warga atau tidak, dibutuhkan peran serta Badan Lingkungan Hidup (BLH). “Setahu saya surat izin PT PPI memang lengkap,” tandas Agus.

Dia menuturkan, pada Jumat siang, sebelum terjadi penggerudukan warga, manajer PT PPI mendatangi Polsek Kalijambe. Mereka meminta perlindungan polisi terkait konflik dengan warga. “Konflik warga dengan pabrik sebenarnya sudah terjadi cukup lama,” terang Agus.

Advertisement

Kapolsek Kalijambe, AKP Saptiwi dihubungi Espos membenarkan adanya perwakilan manajemen PT PPI yang datang ke Mapolsek Kalijambe Jumat siang. Namun menurut dia kedatangan manajer PT PPI sebatas untuk memberikan bukti bukti kelengkapan izin operasi mereka.

Kapolsek juga mengonfirmasi adanya belasan warga yang memdatangi pabrik PT PPI Jumat malam. Namun menurut dia kedatangan warga sebatas untuk meminta jam operasional pabrik tidak melebihi jam 18.00 WIB. “Diputuskan akan ada pertemuan lagi,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif