SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pasar tradisional (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Pemasukan daerah Kota Solo dari sektor pasar sampai saat ini mendekati Rp5 miliar.

Solopos.com, SOLO — Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar tradisional menyentuh Rp5 miliar hingga bulan April. Jumlah itu setara 27,7% dari total target PAD pasar dalam setahun yakni Rp18 miliar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Wakil Ketua Komisi III DPRD, Sugeng Riyanto, menilai pencapaian retribusi pasar tradisional pada empat bulan pertama cukup menggembirakan. Menurut Sugeng, Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) sudah berada di trek yang benar dengan meraup Rp5 miliar lebih hingga April.

“Kalau kinerja ini dapat dipertahankan hingga akhir tahun, kami optimistis target PAD senilai Rp18 miliar dapat terpenuhi,” ujarnya saat ditemui wartawan di Hotel Agas, Minggu (8/5/2016).

Meski demikian, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini melihat perlu adanya survei komprehensif untuk mengukur potensi retribusi pasar yang sebenarnya. Dia menilai target retribusi pasar yang ditetapkan selama ini cenderung stagnan. Bahkan beberapa tahun terakhir, target PAD pasar justru menurun karena sejumlah proyek revitalisasi. Catatan solopos.com, target retribusi pada tahun 2014 sebesar Rp20,5 miliar. Jumlah itu menurun pada 2015 dengan Rp20 miliar.

“Tahun 2016 menurun lagi menjadi Rp18 miliar. Memang penurunan tahun ini tak lepas dari pembangunan Pasar Klewer yang belum kelar. Namun mestinya Pemkot dapat mengoptimalkan pendapatan dari pasar tradisional yang lain,” kata dia.

Menurut Sugeng, sudah saatnya DPP berani mematok target retribusi tinggi untuk menunjang PAD kota. Terlebih revisi Perda Retribusi Daerah telah digedok sehingga membuat sejumlah jenis retribusi di dalam kota naik. Sugeng mengatakan perda terbaru akan berlaku mulai 2 Juli.

“Dengan kenaikan nominal retribusi, mestinya target PAD pasar tahun depan dapat naik signifikan.”

Ketua Komisi III, Honda Hendarto, menilai realisasi pendapatan pasar senilai Rp5 miliar cukup memenuhi target awal tahun. Lebih jauh, dia melihat sumber PAD dari pasar tradisional beberapa tahun ke depan masih akan cenderung stagnan lantaran belum kelarnya program revitalisasi pasar. Pedagang biasanya dibebaskan dari tarikan retribusi saat pasar dibangun.

Kepala DPP, Subagiyo, mengatakan saat ini ada 11 pasar dari 44 pasar tradisional yang belum tersentuh revitalisasi. Pasar itu di antaranya Ledoksari, Jebres, Sangkrah, Mebel, Joglo, Mumbul, Bambu, Penumping dan Purwosari. “Pembenahan seluruh pasar tradisional ditarget selesai 2019,” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya