Soloraya
Selasa, 1 November 2022 - 17:06 WIB

Padahal Surplus, Tapi Harga Beras di Pasaran Karanganyar Malah Naik

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang beras di Pasar Jaten, Yanto tengah menanti pembeli, Selasa (1/11/2022). Yanto menyebut harga beras mengalami kenaikan hingga Rp1.000 per kilogram dua bulan terakhir. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Karanganyar mengalami kenaikan Rp1.000 per kilogram (kg). Kenaikan harga beras hingga melemahnya daya beli masyarakat memicu tingkat inflasi di Kabupaten Karanganyar yang di atas 6%.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Siti Maesyaroch, mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga beras di pasaran. Yang jelas, dia mengatakan hal  ini membuat tingkat inflasi daerah berada di angka 6% lebih.

Advertisement

“Sebenarnya dilihat dari ketersediaan beras kita masih turah. Produksi beras kita surplus 150.000 ton di 2021. Tahun ini juga ditarget sama,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (1/11/2022).

Ia menilai sangat ironis harga beras di pasaran naik di tengah kondisi pasokan yang berlimpah. Siti menduga kenaikan harga beras di pasaran dipicu karena melemahnya daya beli masyarakat. Guna meningkatkan daya beli masyarakat, Dispertan PP menggelar pasar murah. Pasar murah digelar dengan menggandeng Bulog sekaligus untuk menekan tingginya harga jual di pasaran tersebut.

Advertisement

Ia menilai sangat ironis harga beras di pasaran naik di tengah kondisi pasokan yang berlimpah. Siti menduga kenaikan harga beras di pasaran dipicu karena melemahnya daya beli masyarakat. Guna meningkatkan daya beli masyarakat, Dispertan PP menggelar pasar murah. Pasar murah digelar dengan menggandeng Bulog sekaligus untuk menekan tingginya harga jual di pasaran tersebut.

Di pasar murah beras dijual Rp8.400 per kilogram. Sementara di pasaran harganya sudah Rp10.000 per kg. “Pasokan beras kita aman. Walaupun ada serangan tikus tapi masih di bawah 1% yang kena. Jadi masih aman,” katanya.

Baca Juga: Angka Inflasi Jateng Lebih Tinggi dari Nasional, Beras Jadi Faktornya

Advertisement

Kasi Distribusi dan Cadangan Pangan Dispertan PP Karanganyar, Budi Sutrisno, mengatakan telah melakukan survei ke sejumlah penggilingan padi seiring kenaikan harga beras. Menurutnya harga beras masih relatif stabil.

“Kenaikan harga beras saat ini terjadi secara nasional, tidak hanya di Karanganyar.
Harga beras medium di pasar-pasar Karanganyar saat ini rata-rata mencapai Rp10.000/kg. Harga ini masih di bawah rerata harga nasional yang mencapai Rp11.000/kg,” katanya.

Jika dibandingkan dengan harga beras beberapa waktu lalu, harga beras saat ini naik sekitar 4%. Progres kenaikannya tidak mendadak, bertahap.

Advertisement

Baca Juga: Stok Beras Bulog Menipis, Pengamat: Ketahanan Pangan Nasional Terancam!

Ketersediaan beras di Karanganyar tahun ini berlebih atau surplus. Sampai dengan semester I kemarin, Kabupaten Karanganyar sudah surplus sekitar 56.000 ton. Sehingga dengan beras yang tersedia melimpah, faktor kenaikan harga bakal minimal.

Pedagang di Pasar Jaten, Yanto, mengatakan kenaikan harga beras terjadi sejak dua bulan terakhir. Harga beras naik bertahap dan kini yang paling murah Rp10.000 per kilogram. “Tidak tahu kok regane mundak. Mungkin BBM mundak, beras melu mundak,” katanya.

Advertisement

Dia mengatakan kenaikan harga beras sedikit berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. Penurunan tersebut tak terlalu signifikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif