Soloraya
Rabu, 21 April 2021 - 14:26 WIB

Padat Karya Tunai Digulirkan di 8 Desa Sragen

Tri Rahayu  /  Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyerahkan cangkul dan perlengkapan kerja kepada perwakilan MBR yang ikut serta dalam Program PKT di Balai Desa Bandung, Ngrampal, Sragen, Selasa (20/4/2021).(Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) menggulirkan program cash for work (CFW) atau padat karya tunai (PKT) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang terdampak pandemi Covid-19 di delapan desa/kelurahan di Kabupaten Sragen.

Setiap desa/kelurahan menerima dana senilai Rp300 juta sehingga total dana program CFW itu mencapai Rp2,4 miliar. Program tersebut berlangsung dalam jangka waktu 60 hari atau dua bulan. “Saya kira masyarakat senang karena PKT ini membantu masyarakat dan lingkungan masing-masing. Bagi warga yang ikut serta dalam PKT, jangan lupa jaga protokol kesehatan, yakni pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, dan sebagainya,” ujar Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati seusai meluncurkan Program CFW di Balai Desa Bandung, Ngrampal, Sragen, Selasa (20/4/2021).

Advertisement

Yuni, sapaan akrabnya, berkomitmen turut serta memantau. Sebelum purna tugas pada 4 Mei 2021 mendatang, Yuni berencana terjun langsung mengawasi pelaksanaan CFW atau PKT ini. Kebutuhan peserta PKT itu, ujar dia, sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja pada setiap proyeknya. “Kebutuhannya antara 50-70 orang per desa. Mereka tentu mendapatkan gaji setara dengan upah minimum kabupaten (UMK) Sragen,” ujar Yuni.

Bantu Korban Pandemi

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Sragen, Zubaidi, mengatakan program CFW atau PKT ini merupakan tindak lanjut mitigasi Covid-19 yang dilakukan Kemen PUPR. Zubaidi mengatakan Kemen PUPR melihat banyak kalangan MBR yang terdampak Covid-19. Karenanya Kemen PUPR membantu mereka dengan program PKT lewat Kegiatan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). “Penetapan lokasi dan besaran bantuan infrastruktur berbasis masyarakat tahun 2021 itu didasarkan pada Keputusan Menteri PUPR No. 177/KPTS/M/2021,” ujarnya.

Proyek fisik yang berlangsung dalam program PKT itu, sebut Zubaidi, terdiri atas rehab dan cor jalan, pembangunan saluran, pembersihan saluran, dan perbaikan kandang komunal. Delapan desa yang menjadi pelaksana program itu masuk dalam peta kumuh di Sragen dengan total luas 86,79 hektare.

Advertisement

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah Kemen PUPR, Cakra Nagara, menyampaikan di Jawa Tengah ada 208 desa/kelurahan di 24 kabupaten/kota yang mendapatkan program PKT ini. Dia mengatakan program PKT ini tidak sekadar memberi bantuan tunai berupa upah tetapi penekannya lebih pada membantu kalangan MBR dan masyarakat korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif