Soloraya
Rabu, 8 Juni 2022 - 20:02 WIB

Padi Diserang Hama, Petani Karanganyar Butuh Bantuan Obat-Obatan

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tanaman padi di Kecamatan Jaten, Karanganyar. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Petani di wilayah Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, kewalahan mengatasi serangan hama yang menyerang tanaman padi mereka.

Setelah serangan hama tikus, petani kini dibuat kelimpungan dengan hama sundep dan wereng. Petani khawatir serangan hama itu berdampak hasil panen padi yang tak maksimal.

Advertisement

Kepala Dusun (Kadus) Songgorunggi, Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Ismail Soleh, mengatakan hama mulai menyerang tanaman padi sejak usia beberapa pekan. Awalnya serangan hama tikus. Petani melakukan upaya gropyokan tikus untuk mengatasi serangan hama hewan pengerat tersebut.

“Tikusnya sudah sedikit terkendali setelah kita lakukan gropyokan,” kata Ismail kepada Solopos.com, Rabu (8/6/2022).

Advertisement

“Tikusnya sudah sedikit terkendali setelah kita lakukan gropyokan,” kata Ismail kepada Solopos.com, Rabu (8/6/2022).

Tak cukup serangan hama tikus, kini petani dibuat pusing dengan serangan sundep dan wereng. Sundep dan wereng menyerang tanaman padi di usia satu bulan.

Baca Juga: Jos! Padi Menor dari Kulonprogo Ditetapkan Varietas Unggulan Nasional

Advertisement

“Minimal Rp200.000 untuk sekali beli obat. Dan ini masih belum tuntas,” tuturnya.

Para petani berharap ada bantuan obat-obatan agar serangan hama bisa teratasi. Petani khawatir tanaman padi mereka mengalami puso atau gagal panen. Kondisi ini dikhawatirkan terjadi jika serangan hama tak ditangani secara tuntas.

“Petani takut nanti gagal panen. Padahal petani hanya mengandalkan hasil panen ini,” katanya.

Advertisement

Baca Juga: 2 Tahun Petani Jatisuko Tinggalkan Pupuk Kimia, Hasilnya Luar Biasa

Petani asal Ngringo, Temu, juga mengeluhkan serangan hama wereng dan sundep. Ia berharap ada penanganan dari instansi pemerintah terkait agar serangan hama segera tertangani.

Nggih khawatir nek mboten panen. Nek panen nggih turun hasilnya,” keluhnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif