SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Bagian Taman Balekambang Solo sisi timur yang sebelumnya terbuka lantaran temboknya runtuh Senin (15/3) lalu, kembali ditutup oleh pihak pengelola.

Langkah tersebut untuk mengamankan lima ekor rusa yang selama ini dibiarkan berkeliaran di dalam taman seluas 9,8 hektare itu. Berdasar pengamatan Espos Jumat (19/3), pemasangan pagar dari anyaman bambu telah rampung. Namun bagian pintu gerbang yang sebelumnya ikut roboh, belum ditutup.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Justru rekahan tanah di konstruksi penyeberangan saluran pembuangan dengan lebar sekitar dua meter, semakin melebar. Dikhawatirkan, rekahan semakin lebar dan ambrol mengingat masih tingginya curah hujan yang berisiko menyebabkan genangan air di dalam Taman Balekambang. Sebab sebelumnya akibat hujan deras, genangan air di dalam kompleks taman mencapai satu meter.

Besarnya tekanan genangan air tersebut yang diyakini Dinas Pekerjaan Umum (DPU) sebagai penyebab tembok taman runtuh. Ditambah lagi, pengelola taman mempertanyakan konstruksi tembok terlalu tipis dan bagian fondasi tidak ditanam dalam di tanah. Seperti disampaikan Kepala UPTD Kawasan Wisata dan Maliawan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Endang Sri Murniyati, saat ditemui Espos.

Menurut dia, pemasangan pagar darurat dari bambu menggunakan dana kucuran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Pemasangan pagar dilakukan segera untuk mencegah hewan rusa keluar kompleks taman. Selain itu untuk mencegah hilangnya aset atau sarana dan prasarana taman.

“Saat ini pembuatan pagar sudah rampung. Sementara menggunakan pagar bambu sembari menunggu anggaran pembuatan tembok baru,” katanya.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya