SOLOPOS.COM - Pekerja menggunakan eskavator untuk membongkar trotoar di depan Balai Kota Solo, Rabu (28/3/2018). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Pagar depan kompleks Balai Kota Solo mulai dibongkar dalam  rangka penataan kawasan menjadi ruang publik.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai menata koridor pelataran Balai Kota. Penataan dimulai dengan membongkar pagar depan kompleks kantor Pemkot itu, Rabu (28/3/2018).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Proyek dengan menelan anggaran Rp2,1 miliar dikerjakan sebagai upaya menjadikan kawasan Balai Kota sebagai area publik. Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda Pemkot Solo, Heru Sunardi, mengatakan penataan koridor pelataran Balai Kota berjalan sinergis dengan penataan koridor Jl. Jenderal Sudirman yang juga dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tahun ini.

Penataan koridor pelataran Balai Kota tersebut meliputi perubahan akses keluar masuk, pembangunan plaza, penataan halaman, dan jalur pedestrian. “Keluar masuk Balai Kota di pintu depan akan berubah. Sekarang aksesnya di tengah-tengah melewati air mancur. Tapi nanti keluar masuk dibedakan,” kata Heru ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Rabu (28/3/2018).

Akses masuk kompleks Pemkot Solo ini akan dibangun di sisi selatan. Sedangkan akses keluar dibangun di sisi utara atau berada di dekat Gereja St. Antonius Purbayan. Sementara keberadaan air mancur akan dihilangkan dan diganti dengan dibangun plaza terbuka. (Baca juga: Koridor Gladak-Tugu Pamandengan Disulap Jadi Plasa)

“Penataan diselaraskan dengan jalur pedestrian Jl. Jensud. Jadi dari arah Jl. Jenderal Sudirman, orang bisa melihat Balai Kota. Tidak seperti sekarang tertutup pagar,” katanya.

Selain itu, dengan dibukanya akses Balai Kota, masyarakat bisa melakukan berbagai kegiatan di halaman maupun di Pendapi Gede. Menurutnya, penataan koridor pelataran Balai Kota dikerjakan sebagai upaya menjadikan kawasan tersebut untuk area publik.

“Jadi nanti anak-anak bisa bermain di halaman Balai Kota, bahkan Pendapi Gede juga bisa digunakan untuk latihan menari dan lainnya,” katanya.

Terkait pengamanan aset Balai Kota, Heru mengatakan Pemkot telah membangun pintu gerbang di kanan dan kiri samping bangunan Pendapi Gede. Pintu gerbang tersebut akan ditutup Pemkot setelah jam pulang kerja aparatur sipil negara (ASN). Selain itu Pemkot juga akan mengerahkan personel satuan petugas keamanan (satpam) untuk pengamanan aset tersebut.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan selama ini bangunan Balai Kota tertutup pagar depan. Dari arah Jl. Jenderal Sudirman maupun Pasar Gede, kemegahan bangunan tersebut tak terlihat.

“Jadi pagar Balai Kota dibongkar di ganti ruang terbuka hijau supaya keliatan ini lo bangunan Balai Kota dan nanti bisa digunakan sebagai ruang publik,” kata Rudy sapaan akrab Wali Kota.

Bangunan pagar Balai Kota dibongkar supaya lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Rudy ingin masyarakat bisa memanfaatkan Pendapi Gede Balai Kota sebagai tempat kegiatan seni dan budaya.

Pembongkaran pagar sekaligus sejalan dengan rencana Pemkot dalam revitalisasi bangunan Pendapi Gede. “Tidak ada jarak pemisah antara warga dengan pejabat daerah. Jadi nanti warga bisa beraktivitas di Balai Kota kapan saja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya