Soloraya
Kamis, 29 November 2012 - 19:31 WIB

Pagelaran Keraton dan Balaikota Jadi Lokasi Evakuasi Darurat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Balai Kota Solo (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Balaikota Solo (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO —Pagelaran Keraton Solo dan Balaikota Kota Solo dipilih jadi tempat pengungsian sementara warga Solo yang terkena dampak banjir. Dua tempat itu sebagai lokasi alternatif untuk evakuasi warga.

Advertisement

“Tempat evakuasi sudah siap yakni Pagelaran Keraton dan Balaikota Solo. Tempat evakuasi itu tidak hanya banjir, ya kemungkinan bencana lainnya. Kami anggap dua lokasi paling nyaman untuk evakuasi,” jelas Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Solo, Syahrir Rozie, saat ditemui di Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (29/11/2012).

Syahrir menyatakan kesiapsiagan tim Tagana Kota Solo berlaku kontinu selama satu tahun penuh. Artinya kesiagaan itu tidak diberlakukan saat terjadi bencana. Menurut Syahrir, tempat evakuasi pertama kali bagi warga yang terkena musibah yakni kantor kelurahan.

“Berdasarkan hasil rapat yang kami lakukan. Kemungkinan bencana banjir akan terjadi Desember. Oleh karena itu, kami terus waspada. Untuk alternatif evakuasi lainnya ya di Stadion Manahan,” kata Syahrir.

Advertisement

Pihaknya mengimbau kepada warga yang menghuni di area bantaran Bengawan Solo untuk bersiaga. Selain itu, kata dia, warga juga harus melaporkan hal apa pun terkait bencana kepada pihak kelurahan.

“Bencana memang tidak bisa diprediksi, namun saya minta kepada masyarakat untuk memukul kentongan apabila mengetahui luapan air Bengawan Solo. Di beberapa titik rawan banjir, ada dua anggota Tagana dibantu linmas masing-masing kelurahan yang bersiaga memberikan informasi di lapangan,” terangnya.

Menurut Syahrir, anggota yang diterjunkan di lapangan merupakan anggota yang sudah terlatih menanggulangi musibah bencana. Adapun yang dilakukan pertama kali oleh tim, kata Syahrir, yakni melakukan pendataan.

Advertisement

Pihaknya mengakui akan meminta bantuan Brimob dalam melakukan evakuasi warga saat terjadi musibah bencana.
“Seperti tahun sebelumnya, titik rawan musibah banjir yaitu kelurahan yang dilewati aliran Sungai Bengawan Solo. Antara lain, Kelurahan Joyotakan, Kelurahan Semanggi, Kelurahan Sangkrah, Kelurahan Sewu, Kelurahan Pucang Sawit dan lainnya. Beberapa kelurahan yang tidak terlewati aliran Sungai Bengawan Solo tetap kita waspadai,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Seksi Satuan Linmas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP, Djoko Widodo, mengatakan seluruh anggota linmas di lapangan diharapkan memberikan informasi secepatnya mengenai tanda-tanda musibah banjir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif