Solopos.com, SOLO–Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kelurahan Jagalan, Murjioko, menjelaskan gedung PAUD Melati Kelurahan Jagalan yang ambruk pada Kamis (13/4/2023) malam hari itu, pagi harinya sebelum kejadian masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) 36 siswa.
“Gedung ini hingga kemarin [Kamis] pagi masih dipakai untuk kegiatan belajar anak-anak. Dan pada Jumat pagi rencananya masih ada kegiatan belajar dan bermain. Rencananya pagi ini kegiatan Jumat berkah,” ujar dia, Jumat (14/3/2023) pagi.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Namun, dengan kondisi seperti itu, pihaknya masih berkoordinasi untuk kegiatan para siswa yang sudah teragenda tersebut.
Murjioko menjelaskan saat kejadian pada Kamis (13/4/2023) malam tidak sedang hujan maupun terpaan angin kencang. Namun kondisi atap gedung diakui sudah rusak dan butuh perbaikan. Konstruksi atap bangunan PAUD Melati Jagalan yang merupakan gedung TP PKK Kelurahan Jagalan menggunakan kayu.
Dia mengatakan sebenarnya kondisi gedung PAUD Melati yang rusak dan membahayakan sudah terbaca beberapa waktu terakhir. Bahkan pihak kelurahan dan stakeholders selalu mengusulkan perbaikan.
“Sebenarnya setiap tahun kami mengusulkan di musrenbangkel, musrenbangcam, musrenbangkot. Tapi karena Pemkot Solo refocussing-refocussing, akhirnya usulan anggaran kami dicoreki terus,” ungkap dia.
Adanya usulan perbaikan gedung PAUD Melati selama ini, menurut Murjioko, objektif mendasarkan kondisi fisik yang sudah tidak layak pakai. Dan gedung itu dimanfaatkan untuk kegiatan belajar 36 anak PAUD.
“Kami sudah membaca lama kondisi gedung tidak layak dipakai, sementara untuk PAUD, makanya kami usul di musenbang. Tapi selalu kandas. Yang terakhir defisit kan, jadi hilang maneh usulan anggarane,” urai dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
